Fella--sapaan akrab Rony Marfella--adalah pelanggan setia Joni Abadi. Menurut Rony, masakan di warteg dengan ciri khas mobil VW Combi warna merah itu rasanya enak.
"Makanannya masuk, enak. Harganya murah," ungkap Fella kepada detikcom, Jumat (29/1/2016).
![]() |
Selain rasa masakan dan harga yang ringan dikantong, Fella merasakan sensasi yang lain. Yakni, tempat tersebut bisa menjadi salah satu pilihan saat ia akan mengaji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fella menilai konsep dagang warteg Joni Abadi ini menarik. Selain meraup keuntungan, ada misi syiar kebaikan yang disebarkan.
"Sebenernya ini jadi pembelajaran buat saya. Untuk membiasakan ngaji di luar. Siapa tahu bisa mengajak yang lain juga, kalau anak muda ngaji di pinggir jalan enggak masalah," ungkapnya.
Pengunjung lainnya, Iqbal Kukuh (27) mengamini ucapan Fella. Ia sangat senang ada warteg yang mengusung konsep Islami. Padahal ia datang ke warteg Joni bukan untuk mengaji.
"Alhamdulillah ini bagus sekali banyak manfaatnya. Jangan dilihat ini niatnya pengen makan gratis lalu ngaji, bukan ibadah. Tapi buat budaya tilawah Al Quran ini sangat bagus," ungkapnya.
Warteg ini membuatIqbal merasa lebih tenang, dibanding ingar bingar kebanyakan kafe di Bandung.
![]() |
"Membawa dampak positif. Kita yang makan enggak ngaji pun kebawa tenang," tambahnya.
Penasaran dengan suasana warteg dan cita rasanya? Warteg Abadi ini mangkal mulai pukul 10.30 WIB hingga sore menjelang magrib atau saat menu makanan sudah habis. (mnb/fjp)