"Saya mengimbau kita jangan memusuhi para pengikut Gafatar. Sebab, mereka adalah korban. Kita harus bantu mereka. Kita harus memberi pertolongan dan perlindungan kepada mereka sebagai korban Gafatar," kata Zulkifli Hasan usai berbicara di depan Junior Chamber Indonesia (JCI) di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (29/1/2016).
Menurut Zulkifli, persoalan Gafatar jangan dianggap enteng. Dia mencontohkan keluarga dr Rica. Sebelumnya keluarga dr Rica harmonis, namun berubah setelah dr Rica dan anaknya ikut Gafatar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termasuk keluarga, anak-anaknya. Ayo kita tolong karena mereka adalah korban dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka yang tidak bertanggung jawab itulah harus ditindak. Jangan korbannya," tambahnya.
Sementara itu, terkait dengan paham-paham radikal yang sudah masuk dalam buku-buku pelajaran anak-anak, Ketua Umum PAN itu meminta pemerintah memusnahkannya.
"Musnahkan buku-buku seperti itu. Kita ganti dengan budaya Indonesia," katanya.
Dia menyesalkan buku-buku pelajaran seperti Kewarganegaraan, Pendidikan Moral Pancasila, sekarang sudah tidak ada lagi. Sebaliknya, muncul buku-buku yang isinya mendorong sikap radikal.
"Setelah 18 tahun reformasi, kita kehilangan roh kebangsaan. Ini harus diperkuat kembali terutama wawasan kebangsaan anak-anak muda. Jangan terkecoh janji surga, janji jihad yang tidak jelas itu. Bom bunuh diri bertentangan dengan wawasan kebangsaan kita, Pancasila dan prinsip-prinsip hidup kita," katanya.
(van/tor)