"Memang kalau masuk pemerintahan harus bagi-bagi jatah, kayak kenduri saja?" kata Politisi PPP Arsul Sani saat dimintai komentar di Gedung DPR, Kompleks Senayan, Jakarta, Jumat (29/1/2016).
Arsul mengatakan terlepas dari kontroversi yang ada, Presiden Joko Widodo akan berlaku bijaksana. PPP sendiri sudah mendapat satu jatah menteri walaupun tidak mendukung Jokowi sejak awal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PAN saya denger sudah dapat KEIN yang diketuai Soetrisno, kalau dapat menteri saya dengar 1 menteri," imbuhnya.
PPP menurut Arsul tidak mempermasalahkan soal jatah kursi menteri di Kabinet Kerja. Jika ada reshuffle lagi, dia mengaku PPP rela Golkar mendapat jatah kursi.
"Masih separuh kabinet itu tak diisi dari parpol. Kalau bukan jatahnya PPP, yangΒ diberikan ke Golkar ya nggak apa-apa," ujar Arsul.
"Semakin banyak parpol pendukung ke pemerinah, semakin baik. Pengambilan keputusan di DPR semakin lancar," sambung anggota Komisi III DPR itu.
Ical memutuskan membawa kepengurusan partainya mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Rapimnas Golkar 24 Januari lalu. Ical memastikan, dukungan tersebut tanpa syarat.
"Kami tidak ada mengatakan bahwa mendukung pemerintah meminta sesuatu. Tetapi karena doktrin Partai Golkar dan kemudian melakukan reposisi maka itulah yang kita lakukan," kata Ical di sela-sela Rapimnas di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (24/1/2016). (ear/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini