Perempuan dan Ikan Asin dalam Jejaring Narkoba Sindikat Pakistan

Gudang Sabu di Jepara

Perempuan dan Ikan Asin dalam Jejaring Narkoba Sindikat Pakistan

Erwin Dariyanto - detikNews
Jumat, 29 Jan 2016 11:37 WIB
Perempuan dan Ikan Asin dalam Jejaring Narkoba Sindikat Pakistan
Foto: Angling Adhitya P/detikcom
Jakarta - Sindikat pengedar narkoba Pakistan kembali berusaha memasok sabu ke Indonesia. Beruntung Badan Narkotika Nasional berhasil menggagalkan upaya tersebut. Sindikat pengedar narkoba internasional itu berupaya mengelabui petugas dengan memasukkan 291 kilogram sabu ke dalam 194 mesin genset.

Memasukkan sabu ke dalam mesin genset bukanlah modus satu-satunya yang digunakan sindikat Pakistan untuk memasok narkoba ke Indonesia. Dalam catatan detikcom setiap kali mereka memasok narkoba ke Indonesia selalu menggunakan modus berbeda.

Pertama kali memasok narkoba ke Indonesia yakni pertengahan 2013 sindikat ini menggunakan jalur udara. Saat itu Um, seorang kurir berkewarganegaraan Pakistan, membawa barang haram melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksinya yang pertama, Um lolos dari deteksi petugas. Namun saat hendak memasok ke Indonesia untuk kedua kalinya pada 9 Januari 2014, dia berhasil ditangkap oleh petugas Badan Narkotika Nasional. Um bekerjasama dengan seorang perempuan asal Depok, Jawa Barat.

Perempuan dengan inisial SA (43 tahun) inilah yang kemudian bekerjasama dengan rekannya Tr (50 tahun) untuk memasarkan narkoba ke Indonesia.

Baca juga: Begini Awal Mula Sindikat Narkoba Pakistan Masuk Indonesia

Pernah gagal lewat jalur udara, sindikat Pakistan kemudian berusaha memasok narkoba ke Indonesia melalui darat. Pada 19 Maret 2015, BNN kembali menangkap sindikat narkoba asal Pakistan yang melakukan transaksi di jembatan Gambang 2 RT 17 RW 01 Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Demi mengelabui petugas mereka memasukkan 15 kilogram sabu dan 22.500 butir ekstasi dikemas menggunakan bungkus teh Cina dan dimasukkan ke dalam kardus berisi ikan asin. Dicampur ikan asin dengan tujuan agar tak tercium anjing pelacak. Paket tersebut dikirim dari Pakistan melewati Malaysia lalu ke Indonesia.

Dua orang berkewarganegaraan Pakistan yakni Gs (34 tahun), dan IA (45 tahun) berhasil dibekuk dalam operasi saat itu. Dalam kasus upaya penyelundupan yang terungkap kemarin, pelaku memasukkan narkoba jenis sabu ke dalam mesin genset.

Sindikat ini menggunakan kertas karbon agar lolos dari X-ray. Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso yang didampingi Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengungkapkan bagaimana usaha sindikat itu untuk mengelabuhi petugas Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.


Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, saat gelar kasus di tempat kejadian perkara yaitu gudang  CV Jeparaya Int di Dukuh Sorogenen, Desa Pekalongan, Kecamatan Batealit, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (28/1/2016), mengambil satu genset yang belum digeledah. Kemudian ia membuka kap mesin genset  dan ditemukan bingkisan plastik berisi sabu.

Dijelaskan, dalam tutup kap tersebut ditempeli kertas karbon yang berfungsi menutup bagian mesin yang sudah berganti sabu sehingga tidak terdeteksi ketika dipindai mesin x-ray.

"Jadi pakai karbon diletakkan di sini untuk lolos dari x-ray," kata Buwas di lokasi penggerebekan.

Para sindikat internasional itu menggunakan aneka cara untuk bisa memasok narkoba ke Indonesia. Polisi dan BNN harus lebih waspada.   

(erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads