"Kita nanti melihat, mana yang lebih mungkin. Pak Tantowi kan penduduk Banten. Kemudian dia mencoba menjadi pimpinan dari daerah itu," kata Ical kepada detikcom, Kamis (28/1/2016).
Namun demikian, ditegaskan Ical, Golkar belum mengambil keputusan apapun terkait hal ini. Golkar juga belum menakar persaingan di daerah termasuk peluang Tantowi mengalahkan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) pada Pilgub 2017 atau peluang Tantowi di Pilgub daerah lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tantowi, menurut survei CSIS soal kandidat potensial calon gubernur DKI 2017, punya popularitas nomor dua setelah Ahok. Namun menurut Ical, Tantowi masih perlu bekerja keras menggenjot popularitasnya.
Baca juga: Ini Elektabilitas Para Calon Pesaing Ahok di Pilgub DKI
"Pak Tantowi saya kira adalah orang yang cukup populer di DKI atau Banten. Tentu, dia harus bekerja, harus membikin populer dirinya sebelum Partai Golkar menetapkannya (menjadi cagub)," tutur Ical.
Tantowi sendiri menyatakan perlu berpikir untuk maju di Pilgub DKI. Soalnya, jabatan sebagai anggota DPR menjadi pertaruhannya. Dia harus mundur dulu dari anggota DPR untuk berlaga di Pilgub DKI. Bila kalah di Pilgub, otomatis Tantowi kehilangan jabatan di DPR dan gagal menjadi Gubernur pula.
Baca juga: Jabatan di DPR Jadi Taruhan, Tantowi Yahya Pikir-pikir Tantang Ahok
"Lihat dulu peluangnya bagaimana, karena maju berarti menang. Kalau cuma buat meramaikan, sayang jabatan saya sebagai anggota DPR," kata Tantowi saat berbincang. (dnu/imk)











































