Begini Jalannya Simulasi Penanganan Teroris di Polres Jakpus

Begini Jalannya Simulasi Penanganan Teroris di Polres Jakpus

Nur Khafifah - detikNews
Kamis, 28 Jan 2016 18:26 WIB
Foto: Dok. Polres Jakpus
Jakarta - Polres Jakarta Pusat mendapat penyerangan dari 6 orang pria tak dikenal yang diduga teroris. Mereka mengebom pos penjagaan yang berada di sisi kiri gerbang. Namun tenang saja, itu hanyalah simulasi.

"Dua orang petugas di pos menjadi korban," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hendro Pandowo di Polres Jakpus, Jl Kramat Raya, Jakpus, Kamis (28/1/2016).

Simulasi penanganan teroris di Polres Jakpus (Dok: Polres Jakpus)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka kemudian merangsek masuk ke dalam gedung Polres Jakpus. 6 Teroris itu mengeluarkan tembakan beberapa kali sebelum akhirnya terjadi baku tembak dengan polisi.

Salah seorang anggota polisi disandera agar Kapolres Jakpus keluar dari ruangannya. Seluruh anggota Polres Jakpus dari Satuan Sabhara, Satuan Reserse Narkoba, Satuan Reserse Kriminal dan Provost langsung mempertahankan diri dan melakukan perlawanan dari berbagai sisi.
Simulasi penanganan teroris di Polres Jakpus (Dok: Polres Jakpus)


Sebagian anggota yang tidak terlibat baku tembak langsung mengamankan gudang logistik senjata dan tahanan. Jalan Kramat Raya yang berada di depan Polres Jakpus langsung ditutup agar tak menimbulkan korban lebih banyak.

Dengan kesigapan para anggota, akhirnya keenam teroris itu dapat dilumpuhkan. Para korban lantas dievakuasi dan dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo.

"Para teroris berhasil dilumpuhkan dengan cara penyergapan dan pelumpuhan (tembakan) jarak jauh," ujar Hendro.

Simulasi penanganan teroris di Polres Jakpus (Dok: Polres Jakpus)


Simulasi itu benar-benar membuat warga sekitar panik. Bahkan para pengguna jalan juga tampak kaget dan mengira peristiwa tersebut adalah aksi sungguhan.

Hendro mengatakan, simulasi ini penting agar polisi selalu sigap dalam menangani hal-hal yang tak terduga. Sehingga dalam keadaan genting sekalipun, setiap langkah yang diambil oleh para anggota polisi tetap sesuai prosedur.

"Dalam penindakan harus dipastikan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) serta memperhatikan keamanan para petugas maupun para warga sekitar," tuturnya. (kff/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads