Anak-anak pengikut Gafatar didampingi oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Kemensos. Trauma healing dibagi dalam dua kelompok yakni anak-anak dan remaja.
![]() |
"Hai anak-anak, ini Bang Edo. Say hello pada Bang Edo," kata salah seorang anggota Tagana kepada anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedang apa, anak-anak?" tanya Edo, petugas Tagana.
"Sedang berbahagia," jawab sekitar 30 anak-anak sambil tersenyum dan tertawa.
Kemudian anak-anak diajak menari dan bernyanyi. Mereka juga diajak mewarnai gambar.
![]() |
Sedangkan kelompok remaja diajak konsultasi. Pemandu Tagana menunjuk sebuah gambar. Remaja diminta menyebutkan apa yang mereka lihat, dengar, pikir, rasa, khawatirkan dan harapkan.
![]() |
Sementara, orangtua anak-anak dan remaja pengikut Gafatar melakukan kegiatan sehari-hari seperti mencuci pakaian. Trauma healing kepada orangtua dilakukan secara personal.
![]() |
Selain Tagana, ada juga Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan. Tenaga itu bertugas untuk mendata pengikut Gafatar.
Warga eks Gafatar tersebut dievakuasi dari Mempawah, Kalbar, dengan kapal perang KRI Teluk Banten 516, setelah diusir warga setempat. Mereka rencananya akan ditempatkan di Cibubur sekitar 3 hari. Kemudian mereka yang berasal dari Jawa dan Sumatera ini akan dipulangkan ke kampungnya masing-masing.
(nwy/nrl)