Sambut Baik Upaya Penyatuan Golkar, Istana: Semoga Bisa Selesai Cepat

Sambut Baik Upaya Penyatuan Golkar, Istana: Semoga Bisa Selesai Cepat

Ray Jordan - detikNews
Rabu, 27 Jan 2016 19:59 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Pemerintah menegaskan tak mau membeda-bedakan dua kubu partai Golkar, yakni kubu Munas Ancol dan kubu Munas Bali. Pemerintah berharap Golkar bisa menyelesaikan masalah dualisme tersebut secara demokratis.

"Kami tidak ingin membedakan antara Golkar Ancol dan Bali," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).

Pramono menegaskan, Golkar yang ada sekarang adalah Golkar yang dihasilkan dari keputusan Munas Riau. Terlebih pada saat Rapimnas Golkar beberapa hari lalu telah dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan beberapa menteri Kabinet Kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang sekarang ada adalah Golkar hasil keputusan Munas Riau, yang terakhir. Karena kemarin sudah diputuskan dan dihadiri oleh Wapres, Menko Polhukam, Menkum HAM dan Mendagri," kata Pramono.

"Artinya pemerintah sangat berkeinginan Golkar bisa diselesaikan melalui mekanisme demokrasi yang dimiliki Golkar," tambahnya.

Pramono mengatakan, pemerintah mengapresiasi apa yang telah diputuskan oleh Golkar, yakni ada upaya untuk menyatukan kembali Golkar lewat Munaslub. Pemerintah berharap upaya penyelesaian itu cepat dilakukan.

"Tentunya dengan keputusan Golkar, pemerintah berikan apresiasi dan penghargaan kepada keputusan itu. Dan sungguh-sungguh kita menginginkan agar penyelesaian Golkar sekaligus menjadi penyelesaian secara keseluruhan. Dan tindak lanjut dukungan pemerintah menunggu Golkar yang menyelesaikan perbedaannya. Harapannya bisa diselesaikan dalam waktu cepat. Dan kalau memang sudah terselesaikan maka pemerintah merasa sangat terbantu mana yang bisa dilakukan baik di parlemen maupun hal lainnya," tambah Pramono.

"Kapanpun rencana itu dilakukan pemerintah mengharapkan bahwa silakan diselesaikan sesuai mekanisme aturan main yang dimiliki Golkar. pemerintah tidak ingin campur tangan. Kita negara yang demokrasi dan kita beri kebebasan untuk itu. Jangan sampai perbedaan di internal pemerintah yang disalahkan. Selesaikan nantiΒ  mana yang menjadi keputusan rapimnas ya menjadi bagian dari itu. walaupun keputusanΒ  rapimnas otomatis secara psikologis di parlemen kerja sama itu akan mudah dilakukan. Apalagi sudah tidak ada KIH, dan yang ada partai pendukung pemerintah. Apalagi kalau kemudian golkar menjadi bagian dari itu ya tentunya kita dengan senang hati berikan penghargaan. Mudah-mudahan ini membawa kebaikan bagi demokrasi kita sekaligus bagiΒ  Golkar," tambahnya. (rjo/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads