"Kita sudah ada kesepakatan dengan BNN kalau ada bandar-bandar yang masih punya jaringan kasih kita namanya kita. Kita pindah ke Gunung Sindur. Di Gunung Sindur ada Lapas blok khusus yang sangat steril diawasi oleh BNN Polri dan kita," ujar Yasonna di Kemenkopolhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Rabu (27/1/2016).
Yasonna mengatakan, dia saat ini memegang 17 nama napi yang diduga terlibat peredaran narkoba. Data itu berasal dari BNN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yasonna mengatakan, Kemenkum tidak akan memberi toleransi jika ada petugas lapas yang bekerja sama dalam peredaran narkoba. Sudah ada sejumlah sipir yang kena batunya.
"Udah berapa petugas lapas yang saya pecat tanpa prosedur hukum. Saya copot bajunya ambil haknya tidak boleh lagi," ujar Yasonna.
(fjp/fjp)