Febby mengisahkan pada Selasa (26/1) sekitar pukul 19.00 WIB dia mengunjungi Lippo Mall Puri bersama ayahnya. Di gerbang masuk, ada spanduk bertuliskan "Rp 3.000 per flat parking" dan banyak tulisan kecil di bawahnya. Febby mengaku tidak begitu memperhatikan tulisan kecil-kecil itu hanya "Rp 3.000 per flat parking" yang mencolok. Sayangnya tak ada petugas parkir atau satpam yang bisa ditanya-tanya.
Sekitar pukul 21.00 WIB, Febby dan ayahnya yang mengendarai mobil keluar dari tempat parkir mal. Hanya ada mesin gate, palang pintu dan seorang petugas yang berdiri di situ. Febby dan ayahnya bingung bagaimana cara membayar parkirnya yang berupa struk namun tak ada konter bayarnya. Melihat itu, petugas yang berdiri menghampiri dan memintanya membayar Rp 10 ribu. Febby kemudian bertanya mengapa kok harus membayar Rp 10 ribu, juga menanyakan apakah bisa membayar parkir menggunakan kartu anggota Lippo Mall.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas itu juga tidak menjelaskan apa PPS itu. Akhirnya setelah membayar Rp 10 ribu, petugas itu membukakan gate menggunakan kartu miliknya.
"Setelah aku baca, PPS itu Parking Payment Station, ini adalah tempat menukar karcis, terdapat di 14 titik di daerah mal itu. Tapi sebelumnya, nggak ada sama sekali petugasnya yang ngasih tahu, nggak ada announce, jadi aku nggak ngerti," jelas Febby.
Febby mengaku lumayan sering ke Lippo Mall Puri dari tempat tinggalnya di kawasan Duri Kosambi, Jakarta Barat. Karena lumayan sering berkunjung ke mal, Febby bermaksud memberi kritikan, terutama soal informasi parkir.
"Ini bukan masalah Rp 10 ribu, ini apakah aku salah atau sistem mereka yang perlu diperbaiki? Aku komplain (lewat Twitter), terus mulai deh dibalas nggak beretika," jelas dia.
Febby mengaku ada sekitar 4 cuitan yang dikirimkannya. Balasan pertama dari akun @LippoMallPuri adalah "emang kite pikirin". Febby lantas masih berpikir positif, mungkin admin twitter itu keliru membalas, seharusnya akun pribadinya. Namun, setelah respons itu, Febby menerima lagi cuitan respons, "kalau kere, jangan main ke mall ya kakak..". Β
"Teman-temanku banyak yang respons dan retweet. Kemudian dihapuslah tweet itu," jelas dia.
Febby tidak menyangka bahwa respons Lippo akan menjadi viral bahkan menjadi trending topic nomor 1 di Indonesia dengan hastag #KamiKereLippoMall. Febby hanya berharap Lippo memberikan informasi yang jelas tentang parkir dengan bahasa dan penjelasan yang baik.
"Aku ngasih masukan, mungkin banyak orang kayak aku, nggak terlalu lihat jelas atau aware. Nggak cuma aku doang yang ngerasain kayak gini, nggak terlalu angkat bicara. Perbaiki saja sistemnya, kalau bisa dari pihak Lippo ada tindak lanjut pernyataan aku salah atau dia salah, menyadari sistemnya rusak. Aku kan customer, ngasih kritik ya wajar-wajar aja," jelas dia.
Pengelola Lippo Mall Puri saat dihubungi detikcomΒ menyatakan bahwa bukan mereka yang memposting jawaban tidak etis tersebut. Hal ini karena akun mereka sempat dibajak oleh orang tak bertanggung jawab.
Halaman 2 dari 1