Kubu Agung Laksono Minta Munas Golkar Harus Libatkan KPK dan PPATK

Kubu Agung Laksono Minta Munas Golkar Harus Libatkan KPK dan PPATK

Hardani Triyoga - detikNews
Rabu, 27 Jan 2016 14:40 WIB
Kubu Agung Laksono Minta Munas Golkar Harus Libatkan KPK dan PPATK
Foto: Ilustrasi oleh Zaki Alfarabi
Jakarta - Konflik di tubuh Partai Golongan Karya menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical) mengisyaratkan sepakat digelar Musyawarah Nasional untuk menyelesaikan konflik di tubuh partai beringin.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar kubu Agung, Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan Munas harus menjadi momen untuk bangkit, bukan sebaliknya tiarap.

"Ya, munas aja belum jelas. Yang penting, prinsip buat saya adalah Munas ke depan itu harus jadi momentum Golkar bangkit, bukan Golkar tiarap," kata Agun di sela seminar 'Amandemen UUD 1945' di gedung IASTH Pasca Sarjana UI, Jl Salemba Raya, Jakarta, Rabu (27/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaksanaan Munas, kata Agun, harus melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan. Upaya ini sebagai bentuk penyelenggaraan Munas yang profesional dan kompetitif.

"Harus melibatkan KPK, PPATK, baru saya akan hadir. Kalau cuma ecek-ecek saja, buat saya Golkar sudah selesai, sudah selesai. Ini kesempatan, peluang bagi pemimpin yang ingin tampil di masa depan," kata Agun.

Terkait Golkar bangkit ini mesti ada penyelenggaraan Munas yang serius dan bukan sekedar biasa saja. Salah satu yang disinggung Agun adalah soal lokasi Munas harus terjangkau dan tak berlebihan.

Bila lokasi Munas di hotel bintang 5, Agun menegaskan tak akan hadir. Apalagi mencalonkan diri sebagai calon ketum.

"Jadi, kalau masih di bintang 5, saya nggak akan hadir. Kalau panitianya juga tak demokratis juga saya tak hadir. Apalagi mencalonkan diri. Hadir juga belum tentu. Kalau ditempatinya di asrama haji, DPP (Golkar), saya akan hadir. Kalau di Bumi Perkemahan, saya akan hadir," katanya.

Menurut Agun, kader muda Golkar yang punya syarat prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tak tercela (PDLT) mesti memanfaatkan forum munas. Sikap Aburizal Bakrie (Ical) serta Agung Laksono yang tak ingin maju kembali sebagai Ketum di munas perlu diapresiasi.

"Jadi. Kader-kader muda harus memanfaatkan kesempatan ini untuk tampil. Yang muda harus diprioritaskan," sebutnya.

Sebelumnya Agung Laksono memastikan bahwa dia tak akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar di Munas mendatang. Dia menyebut ada 11 nama kader Golkar yang berpotensi maju. Salah satunya Agun Gunanjar Sudarsa.

Menanggapi hal tersebut, Agun mengaku baru mendengarnya.

"Saya baru dengar. Saya baru dengar, jujur saja itu. Kapan rapat memutuskan saya maju jadi calon ketua umum juga belum. Tapi, saya apresiasi, kalau ada orang usulin nama saya," kata Agun.

(hat/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads