Turun dari Kapal Perang di Priok, 712 Eks Gafatar Tampak Lelah

Turun dari Kapal Perang di Priok, 712 Eks Gafatar Tampak Lelah

Ahmad Masaul Khoiri - detikNews
Rabu, 27 Jan 2016 13:21 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - 712 Pengikut Gafatar dari Mempawah, Kalbar, akhirnya turun dari KRI Teluk Banten 516 setelah berjam-jam bersandar di perairan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Keletihan tergambar di raut wajah mereka.

Saking letihnya, ada juga warga yang dibopong. Bahkan ada beberapa anak-anak yang dibawa ke ambulans.


Para anggota Gafatar -- organisasi yang membubarkan diri pada 2015 -- kemudian menuju 13 bus Damri yang disediakan Kemensos di Dermaga Mako Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2016). Setelah bus penuh mereka dibawa ke Rumah Aman Buperta Cibubur, Jakarta Timur. Selain bus, disediakan 1 truk kontainer untuk membawa koper dan barang-barang mereka. Β 

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pokoknya semuanya dijadikan satu dulu di Cibubur. Setelah itu didata dulu di sana. Kalau bisa dipecah ke Balai Rakyat Cakung," ujar Kasubag Humas Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Arif Saptawijaya.


Arif menyatakan, eks pengikut Gafatar tersebut berasal dari Riau, Jabar dan Jateng. Mereka dikumpulkan di Cibubur untuk diberikan konseling untuk hidup yang lebih baik.

"Saya dari Subang, Depok, Bogor, Cirebon," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya. Mereka tidak mau ditanya-tanya lebih lanjut. Hanya senyuman yang keluar dari bibir mereka.
Grandyos/detikcom


Warga eks Gafatar di Cibubur akan mendapatkan pembinaan keahlian selama 3-7 hari. Nantinya mereka akan dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.

Pengikut Gafatar di Kalimantan dievakuasi pemerintah setelah mereka diusir warga setempat. Polisi saat ini mengincar para pimpinan Gafatar yang berpaham Millah Abraham dan menjadikan Ahmad Musadeq sebagai guru spiritual karena membuat kamp eksklusif di Kalimantan dan membentuk struktur pemerintahan sendiri. (nwy/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads