"Nah, ini juga mesti dilawan, tak boleh terjadi dalam munas yang akan datang. Kembali penguatan kembali ke dewan pertimbangan, itu akan memunculkan oligarki baru," ujar politikus Golkar Agun Gundanjar di sela seminar 'Amandemen Konstitusi' di gedung IASTH Pasca Sarjana UI, Jl Salemba Raya, Jakarta, Rabu (27/1/2016),
Agun enggan berspekulasi kemungkinan Aburizal Bakrie (Ical) maju sebagai Ketua Dewan Pertimbangan setelah tak maju lagi menjadi Ketua Umum. Ia menekankan persoalan ini akan dikawal kader Golkar termasuk dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita nggak usah bicara person, belum tentu dia (Ical) yang menjadi ketua dewan pertimbangan. Dan, belum tentu dewan pertimbangan seperti yang direncanakan. Golkar kan milik bersama. Bukan ditentukan dia. Tidak boleh dewan pertimbangan seperti Orde Baru. Tak boleh jd kekuatan individu," sebutnya.
Dia mengatakan selain pemilihan ketua umum, ajang Munaslub mesti menjadi forum penegasan bahwa Golkar menjadi bagian dari pemerintah. Visi partai pendukung pemerintah harus menjadi konsep Golkar yang tak bisa dipisahkan.
"Kita kembali ke jalan yang benar. Karena Golkar itu terikat pada pendirian sejarah 1964, dia hadir ada karena kepentingan negara. Golkar ada, untuk kepentingan persatuan dan kemakmuran," katanya.
(hat/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini