"Menurut saya kita jangan tinggalkan paradigma baru Partai Golkar, itu sudah ditinggalkan sejak zaman orde baru. Jadi jangan bicara kewenangan Wantim diperkuat, itu masih bicara soal kekuasaan," ucap Agung Laksono saat berbincang Rabu (26/1/2016) malam.
Agung mengatakan sikapnya yang tak akan maju sebagai calon ketum dalam Munas, murni karena ingin ada persatuan di Golkar sehingga tak lagi mengejar kekuasaan. Karena itu yang diperlukan bukan penguatan Wantim, tapi partai secara menyeluruh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wantim diperkuat nggak ada gunanya," imbuhnya.
Karena itu Agung menyarankan agenda Munas hanya satu saja, yaitu pemilihan ketua umum. Tidak perlu ada perubahan AD ART untuk memperkuat Wantim atau ketentuan lain. Menurutnya, hal itu bisa dibicarakan setelah Munas untuk dibahas di Munas berikutnya.
"Agendanya kalau bisa hanya memilih ketua umum dan cukup satu hari.Β Nggak perlu perubahan AD ART, biar DPP baru yang pikirkan. DPP siapkan rancangannya untuk dibahas dan dibawa ke Rapim, lalu disahkan 5 tahun kemudian (di Munas)," kata Agung.
"Tidak perlu perkuat Wantim dan cabang kekuasaan lain. Perkuat program yang ada, sukses kaderisasi, konsolidasi dan pemilu," tegasnya. (bal/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini