Penolakan terhadap eks pengurus Gafatar Jawa Timur asal desa Kureksari Kecamatan Waru Sidoarjo tersebut di sampaikan oleh Trisnadi selaku Kepala Desa saat melihat secara langsung kedatangan 78 eks anggota Gafatar gelombang kedua asal Kabupaten Sidoarjo yang tiba di lokasi penampungan di Kantor Liponsos Sidoarjo tadi malam sekitar pukul 23.40 WIB.
"Warga kami sepakat akan menolak salah satu anggota eks Gafatar asal desa Kureksari Kecamatan Waru Sidoarjo yang menjadi pengurus tingkat Jawa Timur," Kata Trisnadi Kepala Desa Kureksari, Trisnadi, di desanya, Kecamatan Waru Sidoarjo, Rabu, (27/01/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: Mensos Berharap Eks Gafatar Diterima Masyarakat)
Trisnadi menjelaskan, sampai saat ini warga desa Kureksari yang penganut Gafatar ada perkembangan jumlah, kurang lebih sekitar 30 orang baik dewasa maupun anak-anak. "Kami dan perangkat desa beserta warga akan menerima dengan baik asal mereka dilarang mempengaruhi masyarakat dan menyebarkan faham yang mereka anut," jelasnya.
Sementara itu di Kantor Liponsos Kabupaten Sidoarjo malam ini kedatangan eks anggota Gafatar gelombang kedua asal Kabupaten Sidoarjo sebanyak 22 kepala keluarga 78 orang. Kedataangan mereka di jemput oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan menggunakan dua bus dengaan pengawalan ketat oleh petugas gabungan.
(Baca juga: MUI: Masyarakat Jangan Anarkis, Serahkan Masalah Gafatar ke Pemerintah)
Menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Pemkab Sidoarjo Ilhamuddin mengatakan, "Malam ini eks anggota Gafatar asal Kabupaten Sidoarjo kelompok kedua menempati tempat penampungan sementara di Kantor Liponsos sebanyak 22 kepala Keluarga totalnya 78 orang, ujarnya di lokasi penampungan.
Sebelumnya telah datang kelompok pertama sebanyak 16 orang, nanum mereka sudah di kembalikan ke desanya masing-masing. "Untuk kelompok yang kedua ini kami akan melakukan penataan ulang, kemudian diperiksa kesehatannya, setelah selesai semua akan dilakukan pembinaan mental yang akan dilakukan oleh tokoh agama, MUI, pihak Kepolisian dan pihak TNI," imbuh Ilhamuddin.
"Tahapan terahkir nanti akan kami kembalikan ke desa asal mereka, selain itu untuk mencukupi kebutuhanya kami telah menyediakan fasilitas berupa tempat tidur, tiga ruangan, serta kami menyediakan mobil MCK," kata Ilhamuddin. (dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini