Di depan anggota dewan, Alvin menekankan bahwa pelayanan publik adalah adalah bukti kehadiran negara di tengah rakyat. Oleh sebab itu, perlu ada pengawasan untuk memastikan hal itu.
"Bila tidak sesuai dengan harapan rakyat, bukan cuma pemerintah tapi juga negara dapat nama jelek di mata rakyat," kata Alvin di ruang Komisi II, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Alvin merujuk pada APBN 2016 dengan alokasi belanja publiknya, yang berarti harus diimplementasikan dalam kinerja Aparatur Sipil Negara. Dalam visi dan misinya, dia menjelaskan adanya kelemahan di Ombudsman sekarang ini.
"Sudah dibentuk tahun 2000, tapi masih banyak masyarakat yang belum tahu apa itu Ombudsman. Di Jakarta masih banyak yang tidak tahu, bagaimana cara sampaikan keluhan," ungkap pria yang pernah menjadi anggota DPR selama 10 tahun ini.
Dia juga menyoroti adanya hubungan yang kurang harmonis antara pimpinan dan anggota Ombudsman. Dari kelemahan-kelemahan itu, Alvin pun menawarkan beberapa solusi.
Salah satunya adalah mengangkat profil Ombudsman. Juga memudahkan akses masyarakat ke Ombudsman meningkatkan kapasitas kerja untuk melayani masyarakat.
"Ombudsman juga agar kerja lebih erat dengan DPR dan pemerintah. Tanpa dukungan politik, sulit dipastikan rekomen dilaksanakan," ucap politikus PAN ini.
Sejumlah pertanyaan diajukan oleh anggota Komisi II. Salah satunya soal cara Ombudsman mendekatkan diri ke masyarakat.
"Bagaimana cara dekat dengan media, jadi media darling. Sehingga pejabat jadi takut," tanya anggota F-PAN Yandri Susanto.
Alvin menjawab bahwa bila terpilih, dia akan membawa Ombudsman silaturahmi dengan media-media. Asosiasi usaha dan kelompok masyarakat yang berpengaruh besar juga akan didatangi agar bisa merasakan kedekatan dengan Ombudsman.
"Selain itu juga memanfaatkan peran media sosial yang sekarang sudah menjangkau ke desa. Ombudsman perlu lebih eksis, lebih mudah dihubungi. Harus bisa laporan lewat media sosial," urai Alvin.
Pertanyaan juga datang dari anggota F-PDIP Arteria Dahlan. Dia menanyakan kesediaan Alvin untuk mundur dari perusahaan serta partai bila terpilih menjadi Ombudsman.
"Untuk negara, apapun saya lakukan," jawab Alvin yakin. (imk/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini