Kapolri Harap Konflik Intoleransi di Indonesia Bisa Diselesaikan Damai

Kapolri Harap Konflik Intoleransi di Indonesia Bisa Diselesaikan Damai

Rini Friastuti - detikNews
Selasa, 26 Jan 2016 17:46 WIB
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (Foto: Rachman Haryanto/detikFoto)
Jakarta - Polri menggelar rapat pimpinan (Rapim) 2016 untuk membahas kinerja, evaluasi serta target Polri ke depan. Selain menekankan penegakahn hukum pada terorisme dan narkoba, Polri juga menaruh perhatian pada ancaman intoleransi.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti berharap konflik intoleransi tersebut tak terjadi dan menimbulkan kekisruhan seperti yang terjadi di Timur Tengah.

"Ancaman berikutnya adalah intoleransi. Kita seringkali hanya bisa mencegah terjadi kekerasan saja, tapi akar masalah tidak terselesaikan. Hal ini menjadi tantangan ke depan, mudah-mudahan Indonesia tak terpengaruh dengan konflik-konflik seperti di Timur Tengah," ujar Kapolri usai Rapim di Gedung PTIK, Kebayoran Baru, Jaksel, Selasa (26/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolri berharap, ke depannya masalah intoleransi dapat diselesaikan secara damai. Salah satunya dengan mengajak para pemuka agama memberikan pencerahan kepada masyarakat, agar permasalahan dapat tuntas tanpa menimbulkan konflik.

"Itu persoalan yang cukup pelik. Kita harapkan ini bisa dinetralisir oleh tokoh-tokoh agama," tutup Haiti.

Rapim Polri 2016 ini lebih menekankan kepada penegakan hukum terkait terorisme dan narkoba. Penegakkan hukum untuk dua hal ini diharapkan untuk lebih ditingkatkan lagi, mengingat baru saja Indonesia diuji dengan dua kasus besar yang berhubungan dengan pemberantasan narkoba dan terorisme.

"Dalam menegakkan hukum kita masih menghadapi tantangan yang cukup besar. Yaitu ancaman terorisme dan pengedar narkoba. Kita manfaatkan momentum ini untuk bekerja lebih keras lagi dalam berantas narkoba dan teroris," tutupnya. (rni/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads