"Ada secara khusus dibicarakan usulan Partai Golkar, sistem pemilihan umum yang akan datang, dapat diubah dari proporsional terbuka ke proporsional tertutup," kata Ical di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/1/2016).
Hal itu disampaikan Ical dalam pidato politiknya saat penutupan Rapimnas. Dalam kesempatan ini, Wapres Jusuf Kalla hadir bersama dengan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menkum HAM Yasonna Laoly dan Mendagri Tjahjo Kumolo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali ke pidato Ical, dia merasa proporsional tertutup lebih baik bagi bangsa. Itu didapat berdasarkan melihat pengalaman pemilu 2014.
"Partai politik adalah pilar penting demokrasi Indonesia. Tapi partai politik saat ini tak punya satu tempat terhormat dalam penentuan calon yang dipilih untuk perwakilan rakyat baik DPR atau DPRD," ujarnya.
Masih soal Pemilu, Ical juga membanggakan pencapaian Golkar dalam Pilkada. Meski sejumlah kader menyebut prestasi partai beringin di Pilkada jeblok, tidak begitu dengan Ical.
"Saya juga ingin menyampaikan kanar gembira soal pilkada. Golkar sudah jatuh, benar tidak? Dari 260, Golkar menang 130. Tidak jelek jelek amat," ucapnya.
"Ini jasa Pak JK, ubah peraturan KPU sehingga Golkar bisa ikut serta," pungkas Ical. (imk/aws)











































