Pemprov Jateng Siap Bina Eks Gafatar yang Sudah Terlanjur Jual Harta

Pemprov Jateng Siap Bina Eks Gafatar yang Sudah Terlanjur Jual Harta

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Senin, 25 Jan 2016 18:15 WIB
Foto: Angling Adhitya P/detikcom
Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap memberikan bantuan pembinaan bagi eks Gafatar yang sudah terlanjur menjual harta bendanya untuk pergi ke Kalimantan. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya  akan berkoordinasi dengan pemerintahan daerah masing-masing untuk mengukur kemampuan eks Gafatar yang ingin bekerja kembali.

Para pengungsi banyak yang mengumpulkan modal dari menjual harta benda termasuk rumah di daerah asal demi memulai kehidupan baru di Kalimantan. Saat kembali ke Jawa, mereka sudah tidak memiliki apapun sehingga butuh uluran tangan dari kerabat dan pemerintah daerah.

Ganjar mengatakan pihaknya bersedia untuk memberikan pembinaan. Namun disarankan mereka lebih baik untuk kembali dahulu dengan keluarga masing-masing untuk berembug.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau mau dibina ya kita arahkan. Tapi ada yang bisa ketemu dengan keluarganya, berembug dengan keluarganya. Rata-rata mereka mengaku diajak orang, kemudian ada yang sadar betul dan ada yang tidak tahu. Ini sebenarnya soal tidak clear saat dia mau berangkat itu mau apa," kata Ganjar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (25/1/2016).

Jika ada yang kembali ingin bekerja setelah kembali ke kampung halaman, bisa menyampaikan ke pemerintah daerah masing-masing. Nantinya akan diukur apa kemampuan dan keinginan mereka.

"Kita sampaikan ke keluarga mereka ingin kerja lagi. Kita bisa bantu, kita koordinasi dengan Pemkab, kita ukur kemampuan mereka  mau berdagang? kasih modal usaha. Atau dia mau bertani sebagai penggarap?" tegasnya.

Foto: Angling AP/detikcom

Selain itu Gubernur Ganjar juga sudah berkoordinasi dengan Mensos, Khofifah Indar Parawansa tentang usulan transmigrasi bagi eks Gafatar. Namun hal itu perlu di-assessment dan dipastikan apa tujuan mereka yang masih ingin kembali.

"Bu Menteri Sosial sudah bicara dengan saya untuk mentransmigrasikan, maka kita assessment dulu, apa yang sebenarnya diinginkan, apa yang sebenarnya terjadi, apa sebenarnya yang dimaui ke depan. Tentu saja tidak dalam satu kelompok seperti ini," tegasnya.

Diketahui menurut manifest ada 359 eks Gafatar yang dibawa KRI Teluk Gilimanuk ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Mereka saat ini dibawa untuk ditampung di wisma haji Donohudan Boyolali.  Dari jumlah tersebut 57 jiwa berasal dari Jawa Tengah, 2 orang dari Bandung, dan sisanya yaitu 110 kepala keluarga atau  300 orang berasal dari Yogyakarta.

"Untuk anak-anak yang masih sekolah, dilanjut sekolahnya, SD kan gratis," imbuhnya. (alg/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads