Eks Gafatar Sering Sembunyikan Data Diri

Eks Gafatar Sering Sembunyikan Data Diri

Muchus Budi R. - detikNews
Senin, 25 Jan 2016 18:02 WIB
Pemulangan eks Gafatar dari Semarang ke berbagai daerah di Jateng hari ini (Foto: Angling Adhitya P/detikcom)
Solo - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Boyolali ditugasi oleh Pemprov Jateng untuk melakukan rekam data terhadap eks anggota Gafatar yang ditampung di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Namun seringkali petugas menghadapi kendala karena para 'pengungsi' Gafatar enggan menyebut daerah asal masing-masing.

"Dalam pelaksanaannya kami sering menemukan kesulitan untuk mengetahui daerah asal eks anggota Gafatar. Hal dikarenakan saat ditanyai petugas eks anggota Gafatar ini lebih memilih tutup mulut," ujar Kasi Pengelolaan Analisa Data Informasi dan Kependudukan Dispendukcapil Boyolali, Yunityas Tusara Wardani, Senin (25/1/2016).

Padahal menurutnya, rekam data tersebut dilakukan atas instruksi dari Pemprov Jateng agar tempat tinggal asal eks anggota Gafatar ini bisa diketahui sebelum mereka dipulangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekam data dilakukan melakukan pengecekan data kependudukan melalui sidik jari atau iris bola mata. Jika tidak ditemukan data kependudukan asli mereka, dilanjutkan untuk proses rekam data. Seluruh data tersebut selanjutnya akan dikirimkan ke Pemprov kemudian dilanjutkan ke pemerintah pusat.

"Bagi yang belum melakukan rekam data e-KTP akan dibuatkan Surat Keterangan Pindah Warga Negara Indonesia (SKPWNI) warga Boyolali, lalu diterbitkan surat yang akan dikirimkan ke Dinas Kependudukan daerah asal mereka," lanjut Tyas. (mbr/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads