Pantauan di lokasi, Senin (25/1/2016), tampak dua orang ibu mencari anaknya. Kedua ibu ini masing-masing memiliki kisah yang berbeda.
Ibu pertama bernama Emi Suhara (40 tahun). Dia mengaku kehilangan putrinya yang bernama Baby Rizki Amalia (22). Menurut Emi, anaknya Baby telah pergi selama 16 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku telah berusaha mencari anaknya dengan bertanya ke orang pintar. Meski telah pergi lama, Emi mengaku baru melaporkan kehilangan anaknya ke polisi bulan Agustus 2015 lalu.
"Kemarin dengar ada gafatar-gafatar namanya usaha siapa tahu ada. Pas pergi izinnya 'mau belajar' SMS-nya tapi setelah itu nggak ada kabar," ujar wanita asal Sumbawa ini.
"Di sini nggak ada, tetap mau usaha barangkali ketemu. Sebelum hilang dia kaya kena pengaruh, kena obat. Jadi beda dengan Baby yang biasa nurut, sikapnya aneh jadi banyak diam, nggak seperti biasanya ceria," pungkasnya.
Kisah berbeda diungkapkan Siti Sariyah (66) yang tinggal di Larangan, Ciledug. Ia mengaku kehilangan putra bungsunya bernama Fazri (27) yang meninggalkan rumah sejak Agustus 2015. Siti mengaku anaknya pergi seorang diri.
"Dia pamitnya, mau kerja nyangkul, tani. Saya pulang kerja, dia pamit. Ditanyain kemana dia bilang nanti juga tahu," kenang Siti.
Ia mengaku telah lima bulan kehilangan kontak dengan anaknya. Hingga akhirnya dia minta tolong teman anaknya, Erik, membantu mencarinya.
"Dibantu temannya, Erik, dari FB (Facebook) dapat nomer HPnya Azri," tuturnya.
Siti bercerita bahwa hari Jumat (22/1) lalu anaknya menelponnya. Sebelumnya ia sempat mengirimkan pulsa sebesar Rp 20 ribu.
"Sore telepon saya bilang, 'pulsa Azri udah nyampe, makasi Ma, doain Azri sukses di Kalimantan'. Habis itu malamnya dia telpon, 'Azri mau disuruh pulang, ada ini ni ni'. Saya sempet bilang ke dia kalau belum milik, udah ikhlasin," katanya.
Siti mengenang anaknya sebagai pribadi yang pendiam. Ia juga menyesalkan kepergian anaknya karena meninggalkan studinya.
"Anak saya di rumah diem-diem aja, anteng, anak saya gak nakal. Kalau orang Betawi bilang anak ketek. Sebelumnya kerja jadi kurir. Bilangnya dia mau nyupir, saya bikinin SIM. Dia rencana kerja jadi supir taksi, eh taunya begini. Ini dia lagi kejar paket SMA, sebulan lagi ujian malah ditinggalin," keluhnya.
Pada Desember lalu ia mengaku sempat didatangi teman Azri. Teman anaknya itu meminta sejumlah barang milik Azri.
"Dia minta selimut, jaket katanya itu titipan Azri. Temen anak saya juga mau berangkat makanya dia minta titipan itu," jelas Siti.
Siti pun mengaku tak banyak cerita yang ia dengar dari teman anaknya itu. Ia pun menaruh harapan pada Kamis (28/1/2016) nanti anaknya telah dipulangkan dari Kalimantan.
"Saya stress lagi, kejadian seperti itu khawatir. Harapan saya anak pulang aja dah, bisa ketemu. Kerjaan juga sudah saya cariin," pungkasnya.
(erd/erd)