Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, banjir terjadi pada Minggu (24/1) sekitar pukul 16.00 WITA. Dua desa di Buleleng yang terkena terjangan banjir adalah Desa Musi dan Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak.
"Banjir terjadi dengan cepat meluncur membawa material bayu, kayu gelondongan, dan air bercampur lumpur. Tinggi banjir mencapai 1,2 meter," ujar Sutopo dalam keterangannya, Senin (25/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tiga bangunan fasilitas umum mengalami kerusakan. Banjir bendang juga menghanyutkan sepeda motor, ternak dan merusak kebun masyarakat," kata Sutopo.
![]() |
"BPBD Buleleng, BPBD Provinsi Bali, TNI, Polri, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Saat ini banjir telah surut. Perlu alat berat guna membersihkan material dan lumpur," lanjutnya.
Beruntung tak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Meski begitu, sebanyak 36 KK mengungsi usai banjir bandang menerjang.
"Posisi kedua desa tersebut berada di bawah lereng perbukitan. Diindikasikan bahwa sebelumnya terbentuk bendungan alami di perbukitan akibat longsor dan saluran tertutup oleh kayu-kayu pohon," jelas Sutopo.
![]() |
"Kenali tanda-tanda potensi banjir bandang, seperti di hulu hujan deras tetapi debit sungai atau aliran di bawah tetap kecil, aliran tetap jernih airnya. Lakukan pengecekan di alur sungai atau lembah apakah ada pembendungan atau tidak. Jika ada, segera dibongkar," pesan Sutopo mengakhiri. (elz/trw)