"Sebanyak 63,00 persen publik setuju dengan pilihan Ahok mencalonkan diri dari jalur independen. Hanya 30,25 persen yang tidak setuju," kata peneliti CSIS Arya Fernandes dalam rilis hasil survey Pra-Pilkada DKI 'Calon Independen vis-a-vis Calon Partai' di kantor CSIS, Graha Pakarti Centre, Jl Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Senin (25/1/2016).
Survei ini dilakukan pada 400 sample warga Jakarta yang telah memiliki hak pilih dalam pemilu pada 5-10 Januari 2016. Metode yang digunakan secara acak dengan margin of error +/- 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, adanya sejumlah syarat saat pencalonan seperti mahar politik dinilai rentan mencederai kepercayaan masyarakat.
"Publik mengevaluasi dengan kurang baiknya kinerja DPRD selain itu beberapa partai menggunakan mahar politik dalam pencalonn dan itu yang dikawatirkan publik menyakiti publik. Karena itu dukungan jalur independen menguat," sambungnya.
Lalu bagaimana jika Ahok memilih maju lewat jalur partai?
"Jika maju lewat partai, tidak serta merta mengurangi suara karena publik sudah melekat dengan karakter Ahok. Jadi publik percaya negatif partai tidak akan mempengaruhi Ahok secara karakter dan kinerja," ucap peneliti CSIS lainnya Philips J Vermonte.
(mnb/hri)











































