Geliat Anak-anak Purwakarta Lestarikan Permainan Tradisional di Era Digital

Geliat Anak-anak Purwakarta Lestarikan Permainan Tradisional di Era Digital

Tri Ispranoto - detikNews
Senin, 25 Jan 2016 14:11 WIB
Foto: Istimewa
Purwakarta - Di era modern seperti saat ini permainan anak tradisional sudah tergeser dengan kemajuan jaman. Anak-anak sudah jarang mengenal permainan tradisional seperti layangan, egrang, atau sondah. Mereka lebih memilih gadget sebagai pengisi waktu luang.

Berbeda dengan anak-anak di Kabupaten Purwakarta. Sebagian di antaranya memilih permainan tradisional, sondah, di ruang publik Kompleks Pemkab Purwakarta seperti yang diposting oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, dalam akun twitter @DediMulyadi71 dan fans page facebook H Dedi Mulyadi SH pada Minggu 24 Januari kemarin.

Istimewa

"Dahulu permainan ini sangat populer di kampung-kampung, karena perubahan waktu generasi baru nyaris tak mengenalinya lg," tulis Dedi melengkapi foto yang diposting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kini setelah ruang publik ditata, anak2 perkotaan mulai riang dg ruang bermain yang berbudaya," tulisnya lagi.

Istimewa

Dalam kicauan selanjutnya, Dedi memposting empat buah foto anak-anak yang tengah bermain sondah. "Terima kasih generasiku, kalian spirit bagiku," tulis Dedi.

Postingan itu direspons Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melalui akun twitternya @ganjarpranowo. "Keren kang," tulis Ganjar.

Istimewa

"Terimaa kasih Pak Gubernur @ganjarpranowo ikhtiar kita ciptakan anak2 Indonesia yg ceria & bahagia," balas Dedi.

Diakhir twit-nya, Dedi memberikan penjelasan jika permainan yang tengah dimainkan oleh anak-anak dalam foto tersebut sebagai kaulinan budak (permainan anak) dengan nama engkle, engkleng, dore, songlah, atau sondah. Tak masalah beda nama. Yang penting, kata Dedi, anak-anak senang dan bahagia memainkan permainan yang hanya membutuhkan kapur atau batu tulis itu.

(trw/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads