Berbeda dengan anak-anak di Kabupaten Purwakarta. Sebagian di antaranya memilih permainan tradisional, sondah, di ruang publik Kompleks Pemkab Purwakarta seperti yang diposting oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, dalam akun twitter @DediMulyadi71 dan fans page facebook H Dedi Mulyadi SH pada Minggu 24 Januari kemarin.
![]() |
"Dahulu permainan ini sangat populer di kampung-kampung, karena perubahan waktu generasi baru nyaris tak mengenalinya lg," tulis Dedi melengkapi foto yang diposting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam kicauan selanjutnya, Dedi memposting empat buah foto anak-anak yang tengah bermain sondah. "Terima kasih generasiku, kalian spirit bagiku," tulis Dedi.
Postingan itu direspons Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melalui akun twitternya @ganjarpranowo. "Keren kang," tulis Ganjar.
![]() |
"Terimaa kasih Pak Gubernur @ganjarpranowo ikhtiar kita ciptakan anak2 Indonesia yg ceria & bahagia," balas Dedi.
Diakhir twit-nya, Dedi memberikan penjelasan jika permainan yang tengah dimainkan oleh anak-anak dalam foto tersebut sebagai kaulinan budak (permainan anak) dengan nama engkle, engkleng, dore, songlah, atau sondah. Tak masalah beda nama. Yang penting, kata Dedi, anak-anak senang dan bahagia memainkan permainan yang hanya membutuhkan kapur atau batu tulis itu.
(trw/trw)