Rapimnas Kubu Ical Dituding Rekayasa, Ini Kata Nurdin Halid

Rapimnas Kubu Ical Dituding Rekayasa, Ini Kata Nurdin Halid

Indah Mutiara Kami - detikNews
Senin, 25 Jan 2016 14:02 WIB
Foto: Septiana/detikcom
Jakarta -
KetuaDPP Golkar kubu AgungLaksono, AgunGunanjar menudingRapimnas yang diadakan olehAburizalBakrie hanya rekayasa. KubuIcal pun sudah malas menghadapi tudingan Agung cs. 

"Itu tidak usah didengar lagi lah. Dia tidak punya itikad untuk selesaikan persoalan Golkar. Dia berbicara soal kepentingan dia," kata Ketua Penyelenggara Rapimnas, Nurdin Halid di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2016). 

Saat Rapimnas hari kedua, Minggu (24/1), beberapa DPD I di awal mayoritas mendukung Munaslub. Namun, kondisi berbalik ketika pada dini hari, lebih banyak DPD I yang menolak. 

Nurdin menanggap hal itu sebagai dinamika. Para peserta Rapimnas yang merupakan pengurus DPD I disebut mempertimbangkan soal legal standing pelaksanaan Munaslub. 

"Tidak ada perubahan. Ini kan ada dinamika yang berkembang. Mereka mempertimbangkan anggaran dasar kita begini, anggaran Rumah tangga begini, keputusan hukumnya begini terus di Bali begini. Jadi mereka itu dasarnya sangat kuat," jelas Waketum Golkar hasil Munas Bali ini. 

Meski begitu, Nurdin tetap meyakini Munaslub bisa terselenggara sesuai arahan Ical saat pidato politik di Rapimnas. Harus dipastikan bahwa Munaslub itu memiliki dasar yang jelas.

"Karena yang menolak munaslub ini memang jauh lebih banyak. Jadi harus kita yakinkan bahwa inilah jalan terbaik. Jadi kita abaikan ini persoalan-persoalan hukum itu tapi tidak boleh mengabaikan AD/ART, maka kita munaslub harus tetap berdasarkan AD/ART," ujar Nurdin. 

Dia pun meyakinkan bahwa dinamika soal Munaslub ini tidak ada kaitannya dengan dukungan Golkar ke pemerintah. Soal dukungan, sudah dipastikan bahwa akan dideklarasikan malam ini.

"Keputusan dukung pemerintah sudah kita putuskan," kata mantan bos PSSI ini.

Sebelumnya, wacana Munaslub yang bergulir di Rapimnas Golkar versi Aburizal Bakrie berubah dari awalnya menggagas, lalu ternyata mayoritas DPD I menolak. Kubu Agung Laksono pun menilai ada rekayasa di baliknya. 

 
"Saya meyakini semuanya serba rekayasa yang sudah semua paham, metode Stick and carrot, ancaman dan gula-gula bagi DPD selalu dijalankan sesuai skenario," kata Ketua DPP Golkar kubu Agung, Agun Gunanjar melalui pesan singkat, Senin (25/1/2016). 
(imk/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads