Para pengungsi dari Kecamatan Rasua Jaya, Kalbar tersebut mendapat pendampingan oleh Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta. Mereka ditampung di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya, Cipayung, Jakarta Timur, sejak Sabtu (23/1).
Pantauan di lokasi, Senin (25/1/2016), anak-anak diajak bermain oleh pekerja sosial (peksos) dari Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta. Mereka diajak bermain 'ular naga' dan beberapa anak tampak asyik berlarian sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin ada pendampingan psikologi, ya diajak ngobrol-ngobrol. Ibu-ibu ada yang diajak konseling curhat-curhat tapi kemarin enggak ada yang minat. Paling keluhan kita barang hilang aja," ujarnya.
Pria yang mengaku sarjana lulusan pertanian ini bercerita belum ada kepastian kepulangan mereka. R menyatakan petugas memberikan layanan yang baik.
![]() |
"Belum ada info pulang kapan. Enggak bosen, biasa aja jalani aja. Kita santai aja. Kalau agenda kesehatan rutin, dikasih kesempatan cek tensi," katanya.
Ia berharap agar tidak berlama-lama di panti sosial. Ia mengaku terbiasa bekerja.
"Kalau kita jangan lama-lama deh di sini. Otak enggak kerja, biasa sehari-hari di kebun, bekerja," tutur R.
Sebelumnya Kepala Dinas Sosial Pemprov DKI, Masrokhan mengatakan bahwa jumlah pengungsi eks Gafatar di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Bambu Apus, Jakarta Timur sejumlah 118 orang.
Dari data sementara para pengungsi eks Gafatar dari Kalbar yang ditampung di panti ini merupakan warga Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Depok dan Bekasi. Saat ini mereka masih didata oleh pekerja sosial dan diberikan layanan kesehatan.
"Untuk di panti ini direncanakan 3-5 hari. Kegiatan pagi tadi kita berikan kebutuhan mereka dan untuk anak-anak. Kita juga berikan sarapan, makan siang, cek kesehatan dari sekian tadi ada yang anemia minta obat ke Puskesmas," papar Masrokhan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Sabtu (23/1). (elz/fjp)