Tanggapi Ical, Agung Laksono: Pastikan Munaslub Bersama-sama

Tanggapi Ical, Agung Laksono: Pastikan Munaslub Bersama-sama

Ferdinan - detikNews
Senin, 25 Jan 2016 07:02 WIB
Dua kubu partai Golkar, yaitu versi Munas Ancol dan Bali sepakat untuk islah di Rumah Dinas Wapres Jusuf Kalla (JK) Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (30/5/2015). Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Agung Laksono, menyambut positif kesediaan Ketum hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie yang bersedia menggelar Munaslub untuk menyelesaikan perselisihan internal partai. Tapi Agung mengingatkan agar pelaksana Munaslub juga menggandeng kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol.

"Kami gembira mereka akhirnya menerima penyelesaian konflik internal diselesaikan melalui forum Munas. Namun juga harus diingat sesuai apa yang disamapaikan Mahkamah Partai bahwa dalam pelaksanaan Munas itu dilaksanakan dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait dalam perselisihan," ujar Agung Laksono saat dihubungi detikcom, Minggu (24/1/2016) malam.

Agung menyebut Ical harus memastikan gelaran Munaslub dengan pelaksana dari dua kepengurusan dalam Rapimnas kubu Ical di JCC, Senayan, Jakarta. "Munas dulu saja dipastikan, kita tidak cerita loncat kemana-mana, yang penting aturan Munas diselenggarakan bersama-sama," sebutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pelaksanaan Munas harus berkaca dari kesepakatan saat dua kepengurusan Golkar 'bersatu' untuk Pilkada bulan Desember 2015.

"Kalau Munaslub ada, harus bersama-sama kedua belah pihak dilibatkan. Waktu Pilkada serentak 9 Desember, sesuai UU hanya 1 partai, 1 kepemimpinan, tapi khusus karena kemarin harus diikuti parpol termasuk yang bersengkata, jadi dua kubu diakomodir," imbuh Agung.

Ical pada pembukaan Rapimnas, Sabtu (23/1). Dalam pidatonya Ical menyatakan setuju digelarnya Munaslub namun menyerahkan keputusan kepada peserta Rapimnas.

"Rapimnas harus bersikap untuk Munaslub. Di situasi normal, Munaslub tidak diperlukan. Tapi kondisi partai kita mungkin butuh metode penyelesaian di luar jalur normal," kata Ical Sabtu (23/1).

Ical mengakui bahwa pilihan Munaslub ini tidak mudah, bahkan cenderung sedih dan pahit. Namun, ini menjadi jalan untuk persatuan Golkar. "Kita terima ini untuk persatukan kembali partai Golkar. Kita terima meski pahit," ujarnya.

Namun 'angin' politik berubah arah. Sebanyak 21 DPD menyatakan menolak Munaslub meski menyerahkan keputusan kepada Rapimnas. Atas pandangan DPD ini, Ical mengaku akan mempertimbangkan pilihan yang tepat bagi Golkar.

"Saya mendengar, mayoritas menolak Munaslub dan semua yang menolak dan menerima. Menyerahkan sepenuhnya kepada DPP dan saya pribadi. Saya memohon waktu, bersalat istikharah untuk memikirkan apa yang baik untuk kita," ujar Ical di arena Rapimnas Golkar di JCC, Senayan, Senin (25/1) dini hari. (fdn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads