"Kami tidak ada mengatakan bahwa mendukung pemerintah meminta sesuatu. Tetapi karena doktrin Partai Golkar dan kemudian melakukan reposisi maka itulah yang kita lakukan," kata Ical di sela-sela Rapimnas di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (24/1/2016).
Ical menjelaskan, sebelum memutuskan dukungan tersebut, pihaknya melakukan konsolidasi nasional di Bali pada tanggal 4 Januari 2016. Ia juga mengaku telah berkomunikasi dengan parpol anggota KMP sejak Desember 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ical menegaskan, sebagai pendukung baru pemerintahan, Golkar akan membantu kinerja pemerintah, meski banyak kendala. "Melihat dari pada kondisi seperti ini maka kita harus secara realita dapat mengatakan kalau kita harus dapat menerima kenyataan seperti itu," ujarnya.
"Saya sampaikan kemarin kalau datangnya malam jangan mengeluh tentang gelapnya malam. Tapi nyalakanlah pelita untuk menerangi malam itu," imbuh Ical.
Pernyataan dukungan politik terhadap Jokowi-JK disampaikan Ical dalam pembukaan Rapimnas Golkar hari Sabtu (23/1).
(Baca juga: Di Akhir Rapimnas Golkar, Ical Akan Pimpin Deklarasi Dukung Jokowi)
"Masalah lain yang harus diselesaikan yaitu posisi dengan pemerintah Presiden Jokowi. Sebagai kekuatan politik, Golkar tak lahir sebagai oposisi," ujar Ical dalam pidato politiknya.
Ical mengatakan harus ada perubahan posisi dukungan politik Golkar ke depan dengan tujuan utama adalah untuk mengembalikan kejayaan partai dan kebesaran nasional.
"Memilih jalur bersama kekuatan Presiden Jokowi. Kita berpartisipasi bersama kekuatan progresif. Itu lah kelebihan dan kekuatan Partai Golkar. Kerja karya dan kekuatan," tegas Ical.
(kff/fdn)











































