"Saya sudah tidak punya harta benda lagi di kampung halaman. Motor udah saya jual, dan rumah di sana dibakar," kata salah seorang eks Gafatar, Anton Prasetyo di teras salah satu asrama Transito Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur, Sabtu (23/1/2016).
Ia berharap kepada pemerintah, dapat memberikan jaminan keamanan. Karena mereka dianggap sebagai gerakan aliran sesat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau dipulangkan ke kampung asal, kami minta jaminan keamanan," tambahnya.
![]() |
Selain itu, eks anggota Gafatar ini juga meminta bantuan finansial untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
"Kalau kita mau kerja, siapa yang mau menerima. Kalau mau berdagang, siapa yang mau membeli, karena kita sudah dicap berbeda," ujarnya.
Ia mengaku sangat dirugikan dan menjadi korban isu-isu yang tidak bertanggungjawab dan merugikan mereka. "Kalau pemerintah tidak bisa memenuhinya, biarkan kita hidup dengan cara sendiri. Biarkan kita mencari kerja sendiri dan tinggal di mana pun," jelasnya sambil menambahkan, mereka sebenarnya hanya ingin direlokasi. (roi/Hbb)