"Orang-orang ini masuk tidak diketetahui. Sebenarnya bisa diketahui apabila aparat kita di bawah sana tanggap. Kita enggak tahulah permainan di bawah," ujar Cornelis di kediaman dinasnya, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (23/1/2016).
Politikus PDIP tersebut menyatakan, pihaknya memang sudah lama mencurigai gerak-gerik Gafatar. Namun dia mengaku ada kelalaian Pemprov dalam menjalankan tugas pengamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Terdeteksi tapi kita ini kan lalai, alpha dalam menjalankan tugas. Anak-anak buah kita ini anggap remeh padahal kan aturan kependudukan sudah jelas, orang yang datang dan pergi harus kita monitor," terangnya.
"Mungkin kita terlalu baik juga. Jalan satu-satunya harus kembalikan," imbuh Cornelis.
Tak hanya itu, Cornelis menaruh kecurigaan terhadap perekrut anggota Gafatar. Menurutnya ada kemungkinan permainan salah satu orang yang tergabung dengan ISIS di Kalbar.
"Yang merekrut ku curiga orang Kalbar ada juga. Soalnya ada yang jadi ISIS pergi ke Suriah," kata dia.
![]() |
Mengantisipasi kejadian serupa di waktu yang akan datang, Cornelis menyebut pihaknya akan meningkatkan pengamanan serta pengawasan. Dia meminta jajarannya bisa cepat tanggap.
"Aparat kita harus cepat dan tangguh. Teliti," pungkasnya. (aws/rvk)