Spanduk Penolakan Pulang Eks Gafatar Sambut Mensos di Bekangdam

Spanduk Penolakan Pulang Eks Gafatar Sambut Mensos di Bekangdam

Ayunda Windyastuti Savitri - detikNews
Jumat, 22 Jan 2016 19:32 WIB
Foto: Ayunda W Savitri/detikcom
Pontianak - Kunjungan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa ke Bekangdam XII/Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat diwarnai aksi demo dari pengungsi eks Gafatar. Mereka ramai-ramai membawa spanduk menuntut dikembalikan haknya untuk bercocok tanam.

Seperti yang detikcom lihat saat mengikuti rombongan Kemensos, Jumat (22/1/2016). Berbagai spanduk yang dijejerkan mereka beruliskan 'Menolak Dipulangkan', 'Kita Bertani, Kita Hidup', 'Kami Hanya Ingin Bertani', 'Tujuan Kami Bertani', 'My Trip My Farm Bro' dan lainnya.

Tanpa kata-kata, para pengungsi baik laki-laki maupun perempuan mengangkatkan spanduk-spanduk itu saat Khofifah berkunjung ke barak. Mereka bahkan membuat gerakan aksi tutup mulut dengan mengenakan masker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Khofifah yang melihat itu pun tidak mempermasalahkannya. Dengan tenang, ia tetap menghampiri anak-anak dan ibu-ibu yang berada di lokasi untuk diberi penguatan.

Lama membungkam, tiba-tiba ada salah seorang anggota eks Gafatar bernama Tera dengan lantang meneriakkan ingin tetap di Kalimantan Barat. Dia menolak rencana pemulangan ke daerah asalnya.

"Bertani! Mau bertahan di sini saja. Enggak ada yang mau pulang. Yang kami rasa selama ini di lahan desa, di desa kami ketemu masyarakat sekitar baik ikut ngeronda dan sebagainya. Ketika kami mau pulang, enggak ada harapan di Jawa," kata pria asal Cilacap tersebut.

Hal itu juga diamini oleh salah seorang pria lainnya. Namun dia segera dihampiri oleh Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Agung Risdhianto MDA untuk diberi penjelasan baik-baik mengenai alasan mengapa mereka ditampung sementara di sana.

"Kalian seperti membuat perlawanan. Kalian diamankan di sini demi keselamatan kalian loh. Orang-orang yang mengendalikan kalian ini politik, siapa suruh bertani? Main politik itu yang di atas situ, saya enggak tahu siapa. Kami selamatin nyawa kalian dulu," terang Agung sambil mengusap pundak pria berbaju putih yang mengenakan topi caping.



Perjalanan rombongan Kemensos kemudian dilanjutkan ke lokasi pengungsian kedua, yakni Kompi B Yonif 643/WNS di Kubu Raya. Di sana, Khofifah bertemu dengan para eks Gafatar yang kebanyakan berasal dari Jawa Timur.

Lagi-lagi mereka juga menolak dikembalikan ke daerah masing-masing. Sebagian besar dari para pengungsi merasa sudah nyaman bercocok tanam cabai, sayur mayur, tomat dan lain sebagainya di kebun seluas 12 hektar dekat desanya di Pontianak, Kalimantan Barat.

Khofifah sempat bertanya lahan seluas itu dimiliki atas nama siapa dalam sertifikat. Mereka sempat menjawab atas nama sebuah yayasan. Namun ditanya lebih lanjut dan detail lagi mengenai yayasan tersebut, para pngungsi tidak dapat menjawabnya dengan lancar.

"Saya ingin membaur lagi. Kalau dikasih kesempatan kami mau balik lagi ke sana. Kami siap pindah ke daerah terpencil di sini. Pokoknya kami mau di Kalimantan ini. Daerah terpencil sekalipun. Kalau di Jawa apa yang bisa kami lakukan, tapi sudah tidak bisa berbuat apa-apa di Jawa," kata salah seorang perwakilan bernama Subagjo.

Khofifah pun berupaya menenangkan mereka sambil menawarkan program transmigrasi. Kunjungan Mensos diakhiri dengan mendengar lagu mars Gafatar yang dibawakan oleh anak-anak di lokasi pengungsian berjudul 'Rumah BetangΒ Rumah Beta'. (aws/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads