"Nggak ada masalah. Ruhut itu aliran ditampar pipi kiri, kasih pipi kanan. Jadi nggak ada aku dendam," kata Ruhut saat berbincang, Jumat (22/1/2016).
Ruhut menegaskan hubungannya dengan Bamsoet kini terjalin baik. Si 'Poltak' bahkan berkomitmen membantu Bamsoet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Ruhut tetap saja melempar sindiran. Mantan politikus Golkar ini menyoroti latar belakang pendidikan Bamsoet yang bukan berasal dari bidang hukum.
"Kalau aku sih nggak masalah. Sekarang tinggal wakil-wakil dia yang doktor-doktor hukum, mau nggak mereka pimpinannya bukan orang hukum. Aku paling hanya senyum-senyum aja," ujar alumnus Fakultas Hukum Universitas Padjajaran ini.
![]() |
Balada Ruhut Sitompul dan kursi Ketua Komisi III DPR terjadi di awal bulan Oktober 2013 lalu. Ruhut yang sudah ditunjuk Partai Demokrat sebagai Ketua Komisi III DPR tak jadi dilantik karena dijegal sejumlah anggota Komisi III DPR, utamanya oleh Sarifuddin Sudding, Bamsoet, dan Ahmad Yani yang saat itu dikenal dengan istilah Trio SBY.
Kembali ke Oktober 2013 lalu, babak demi babak yang diisi adegan-adegan dramatis merangkai cerita balada Ruhut Sitompul menuju Ketua Komisi III.
Babak pertama perjalanan Ruhut dibuka dengan berhembusnya kabar penunjukkan Si Poltak menjadi Ketua Komisi III pada Juni 2013 lalu. Sutan Bhatoegana yang masih menjadi Wakil Ketua FPD DPR kala itu menghembuskan isu akan ditunjuknya Ruhut menjadi Ketua Komisi III menggantikan Gede Pasek Suardika. Namun isu itu menguap.
Babak kedua dimulai pada Agustus 2013, isu penunjukkan Ruhut kembali mencuat. Kali ini yang menjadi sumber beritanya adalah Ruhut sendiri. Pada 19 Agustus 2013, saat wawancara dengan detikcom, dengan percaya diri dia mengatakan akan dilantik keesokan harinya.
Namun pelantikan itu akhirnya tak terjadi. Ketua Fraksi Partai Demokrat (PD) Nurhayati Ali Assegaf mengatakan tak ada surat penunjukan Ruhut dari DPP. Tak ada surat dari DPP, maka tak ada pengajuan pelantikan untuk Ruhut kepada pimpinan DPR dari Fraksi PD. Tanpa surat dari Fraksi PD, pimpinan DPR tak bisa melantik Ruhut.
Babak ketiga dibuka ketika surat dari DPP PD tiba ke meja Nurhayati sebulan kemudian, tepatnya pada 18 September 2013. Nurhayati menggelar konferensi pers, mengumumkan Ruhut menggantikan Pasek. Eks politikus Golkar itu sumringah. Hari itu, senyum merekah terus tersungging di wajahnya. Namun ternyata itu bukan akhir adegan dari cerita baladanya.
Tak diduga, penghuni Komisi III berontak, menolak penunjukkan Si Poltak. Sarifuddin Sudding, Bambang Soesatyo, dan Ahmad Yani, yang terkenal dengan sebutan 'Trio SBY', menjadi aktor utama yang menolak Ruhut. Mereka menyebut Komisi III bisa menjadi komisi badut jika dipimpin Ruhut. Mereka terus membuat Ruhut tersudut.
Babak selanjutnya dimulai di rapat pelantikan Ketua Komisi III pada Selasa (24/9). Ruhut saat itu rencananya akan dilantik. Namun seperti diketahui, pelantikan itu tak terjadi. Ruhut diserang, mulai dari masalah pribadi hingga kompetensi.
Anggota Fraksi Gerindra Desmon J Mahesa menyoal kasus kumpul kebo. Ruhut dianggap bermasalah secara moral. Laporan wanita yang mengaku istri Ruhut pun diangkat ke permukaan. Ruhut membalas. Namun balasannya tak bisa mewujudkan pelantikannya. Rapat ditunda, pelantikan Ruhut ditangguhkan sepekan.
Di masa penangguhan, babak sempalan terjadi ketika Anna Rudhiantiana --wanita yang mengaku sebagai istri Ruhut -- menyambangi Komisi III. Menggandeng pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, Anna mengadukan laporannya terhadap Ruhut yang tak jalan di Mabes Polri. Selain itu, caleg DPRD DKI Jakarta dari Golkar itu menyatakan penolakannya terhadap pencalonan Ruhut sebagai Ketua Komisi III.
![]() |
Pekan berikutnya pelantikan tak jadi dilakukan. Pelantikan kembali ditangguhkan ke Kamis (2/10). Saat Kamis datang, pelantikan Ruhut tetap tak jadi dilakukan. Alasan formalnya karena ayahanda Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, yang berwenang melantik Ruhut, meninggal.
Babak akhir dari balada politik Ruhut akhirnya digelar hari ini, Senin (7/10/2013). Penunjukkan Ruhut sebagai Ketua Komisi III direncanakan untuk disahkan dalam rapat. Namun adegan yang sama pada rapat sebelumnya kembali terulang. Ruhut tetap ditolak. Trio SBY ingin nasib politik Ruhut ditentukan lewat voting.
Poltak tak mau jalan voting ditempuh. Dengan didampingi istrinya, Diana Leovita, Ruhut menyampaikan pengunduran dirinya. "Saya terima kasih teman pers, Partai Demokrat, PDIP, Pak Priyo, saya secara ksatria...," kalimat Ruhut terputus, air matanya jatuh. Ruhut yang mengenakan batik warna dominan oranye ini terdiam sejenak.
"Saya tidak mau ada polemik di Komisi dan janji saya ingin menegakkan hukum tetap," kata Ruhut lirih, di depan rapat Komisi III di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2013).
Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo melakukan interupsi. "Bang Ruhut kelamaan, jadi sedih nih..." kata Bambang yang selama ini terus menyuarakan penolakan terhadap Ruhut.
Ruhut melanjutkan pernyataannya. "Saya sedih sahabat saya nangis, aku juga nangis. Istri saya sudah bilang kalau ditampar pipi kiri kasih pipi kanan," kata Ruhut.
Ruhut akhirnya mundur. Ceritanya berakhir antiklimaks, menjadi balada di perjalanan karir politiknya.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini