"Keputusan Bupati Landak terkait eks anggota Gafatar tidak akan dievakuasi," ujar Kadispenal Laksma M Zainudin yang mendapat laporan tersebut dalam perbicangan dengan detikcom, Jumat (22/1/2015).
Adapun mantan anggota Gafatar di wilayah pemekaran Kabupaten Mempawah itu ada 15 KK dengan total 50 jiwa. Mereka tinggal di Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembinaan akan dilakukan oleh pihak Kemenag dan disebut Zainudin mendapat pengawasan yang ketat. "Baik dari Pemda setempat dan aparat keamanan," tuturnya.
Zainudin juga menyebut adanya tambahan pengungsi dari berbagai kabupaten di Kalbar. Sama dengan pengungsi Gafatar lainnya, mereka akan dievakuasi ke Kodam XII/Tanjungpura sebelum diberangkatkan dengan KRI milik TNI AL ke Semarang dan Surabaya. Nantinya mereka akan dikembalikan ke daerah asal masing-masing.
"Direncanakan proses evakuasi dari Kec Sungai Raya Kepulauan, Kab Bengkayang, dengan total 270 jiwa (64 KK). Untuk Kayong Utara, sebanyak 69 KK (249 jiwa) dari camp Desa Sedahan dan camp Desa Pampang sudah ditampung di Barak Polsek Sukadana. Mereka akan dikirim ke Pontianak," jelas Zainudin.
Kemudian dari daerah Kapuas Hulu, data sementara ada 22 KK dengan total 104 jiwa dari Desa Kedamin Hulu. Sementara dari Desa Tanjung Jati, Kec Putussibau, ada 43 jiwa (14 KK) dan dari Kec Semitau ada 19 KK dengan total 61 jiwa. Mereka akan dibawa ke Pontianak dan kemudian dipulangkan ke kampung halamannya.
Sementara itu Kapendam XII/Tanjungpura Kolonel Infantri Mukhlis menyatakan hingga Kamis (22/1) malam total pengungsi Gafatar di Bekangdam dan Kompi B total berjumlah 1.859 jiwa. Itu termasuk tambahan pengungsi yang hingga saat ini masih terus berdatangan.
"Ada dari Bengkayang 259 orang, dari Sambas 33, dan dari Kubu Raya 8 orang. Ini juga ada yang masih dalam perjalanan. Dari Sintang 45 orang, dari Kapuas Hulu 104, akan dibawa Bekangdam dan Kompi B," terang Mukhlis saat dikonfirmasi terpisah, Kamis (21/1) malam.
Mukhlis menyebut dari daerah lain di Kalbar pun juga masih ada pengikut Gafatar yang akan dievakuasi. Namun ia belum bisa memberikan detil data keterangannya karena sebagian masih dalam proses pendataan.
"Di wilayah lain sebenarnya juga masih ada. Ada yang di Singkawang, Ketapang, tapi jumlahnya masih didata. Belum bergerak ke sini (Pontianak), masih didata di wilayah masing-masing," tandas Mukhlis. (elz/jor)