Tukang sate Jamal (65), sopir Go-Jek Yunus, AKBP Untung dan Kombes Pol Martuani Sormin serta polisi-polisi ganteng nan necis menyedot perhatian khalayak ramai. Aksi mereka yang tidak takut menghadapi teroris serta jiwa sosial yang menolong sesama mendapat acungan jempol.
Mereka pun menjadi buruan wartawan. Kisah mereka ketika peristiwa yang mencekam itu menjadi inspirasi untuk tidak takut terhadap aksi teror bom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pak Jamal Tukang Sate
Foto: Masaul/detikcom
|
Soal peristiwa Kamis (14/1) kemarin, Jamal mengira ledakan pertama hanya bunyi petir. "Ledakan dua kali lebih gede dan kenceng dan sedikit berasa getarannya," tutur dia.
Namun Jamal saat itu melayani pembeli karena pasrah. Dia mengaku sudah tua dan gerobak berat didorong. Jamal memilih melayani pembeli saja.
2. Yunus Go-Jek Penolong Anggun
Foto: Rachman Haryanto
|
Saat itu Rico membonceng Anggun dan terkena tilang, dibawa ke pos polisi Thamrin. Ternyata pelaku bom mendatangi pos polisi dan meledakan diri.
Anggun terluka kakinya karena pecahan paku dan baut. Dengan cepat tanpa memikirkan apapun, Yunus menyelamatkan Anggun. Tak hanya Anggun yang dia tolong. Seorang petugas polisi yang terluka juga dia selamatkan. Bersama seorang petugas polisi bernama Dani S, dia memapah anggota polisi yang terluka itu.
3. Kombes Martuani Tembak Teroris
Foto: Instagram
|
Martuani, AKBP Untung dan sopirnya mendapat serangan dari Afif Cs yang saat itu berlindung di depan parkiran Starbucks Coffee. Setelah mengetahui arah tembakan datangnya dari depan Starbucks, Martuani, Untung dan sopirnya kemudian membalas serangan dengan berlindung di balik mobilnya.
"Peluru saya, dua magazen itu habis. 22 Peluru, satu magazen kan isinya 11. Senjata api memang saya ada," cetusnya.
Ketika terjadi tembak-menembak selama sekitar 10 menit, barulah Polisi lainnya tiba. "Habis itu baru datang Kapolsek (Menteng) AKBP Deddy Tabrani, baru Dirkrimum. Saya tidak bicara tembakan siapa yang mengenai ya, tapi saya bicara urutan peristiwanya," katanya.
Beruntung, Martuani selamat dalam peristiwa tersebut. Pada malam harinya setelah situasi di TKP aman, Martuani baru menemui istrinya yang berada di RSPAD Gatot Subroto, Jakpus.
"Saya dahulukan dulu tugas. Istri saya ketemu malam harinya," pungkasnya.
4. AKBP Untung Sangaji
Foto: istimewa
|
Ia menunjukkan pistol berjenis FN tersebut ketika hadir di acara diskusi 'Di Balik Teror Jakarta' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (16/1/2016).
"Di sebelah kiri ini ada logo tengkorak. Tengkorak ini artinya berbuat baiklah sebelum mati. Yang di sini ada pencabut nyawa, yang artinya jangan ragu-ragu menghantam yang jahat," jelasnya. Untung saat itu tengah berada di kawasan Thamrin. Saat bunyi ledakan terdengar, dia bergegas menghampiri. Dia melihat ada pelaku teroris. Dalam beberapa video terlihat AKBP Untung memakai kemeja putih dan melepaskan tembakan. Untung juga yang mengecek kondisi mayat pelaku teror apakah sudah mati atau belum setelah tembak menembak dan bom meledak.
Untung mengatakan, sebagai polisi ia harus selalu siap siaga. Harus berani mati dalam tugas.
5. Polisi Ganteng
Foto: media sosial
|
Polisi ganteng itu tidak lain adalah Kompol Teuku Arsya Khadafi. Pria berkacamata ini saat ini menjabat sebagai Kepala Unit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Sehari-hari, Arsya memang berpenampilan fashionable. Pakaiannya yang selalu necis ditambah rambutnya yang kelimis, membuat penampilan Arsya semakin good looking.
Sebagai polisi, Arsya dikenal tegas tetapi juga ramah, dan tidak sombong. Lesung pupinya tampak ketika pria berusia 36 tahun ini tersenyum.
Sayangnya, Arsya menolak untuk mengomentari terkait dirinya yang ramai diberitakan di medsos itu. "Enggak, enggak," cetusnya.
Halaman 2 dari 6