Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian pun mengimbau agar masyarakat tidak menjadikan peristiwa seperti itu menjadi sebuah tontonan.
"Dalam kesempatan ini saya imbau bila terjadi ledakan dan kejadian, jangan berbondong-bondong nonton, mundur dan berikan kepada petugas untuk melakukan pengamanan. Kecuali kalau mau menolong korban, menolong korban siapapun boleh, termasuk masyarakat karena korban nomor satu," jelas Tito kepada wartawan usai memberikan pengarahan kepada pengusaha jasa pengamanan swakarsa, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (21/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini juga diingatkan Kaplolda kepada pihak satpam atau sekuriti untuk membantu melokalisir area TKP agar tidak dipenuhi masyarakat.
"Jangan seperti kasus kemarin 14 Januari, begitu ada ledakan malah masyarakat ramai, termasuk teman-teman satpam berbondong-bondong datang ke sana, masyarakat datang untuk selfie atau foto-foto," lanjutnya.
Tito juga mengimau agar satpam dan sekuriti mewaspadai adanya serangan kedua baik berupa ledakan bom atau tembakan. Termasuk memperbaiki sistem pengamanan dan evakuasi masyarakat sekitar lingkungan yang menjadi objek pengamanan satpam.
"Kita minta teman-teman dari satuan pengamanan dan manajemen sekuriti melatih kembali, sistemnya diperbaiki, melakukan drill-drill bila terjadi emergency. Tujuan, bukan membuat panik warga, tujuannya membuat kesiapan baik dalam rangka pencegahan maupun respons bila terjadi peristiwa," tuturnya.
Sementara mantan Kadensus Polri ini menilai, satuan pengamanan swakarsa yang ada saat ini ada yang sudah cukup baik tetapi ada juga yang masih lemah sistemnya. Beberapa gedung tidak melengkapi CCTV atau pengamanan dari satpam yang memudahkan pelaku teror bisa dengan mudah melakukan penyusupan dan aksi di tempat tersebut.
"Teroris kan melihat sasaran, memperhitungkan bagaimana target resisten, bagaimana pengamanan gedung tersebut. Pengamanan lemah itu CCTV enggak ada, satpam enggak ada, kemudian cuek saja, itu akan dipilih teroris, dibanding dengan yang relatif cukup ketat," papar Tito.
(mei/jor)











































