"Katanya sih mereka ada alasan, Kalimantan itu aman, lebih luas, banyak tanah yang bisa dimanfaatkan," kata Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Utang Ranu Wijaya usai konferensi pers dengan Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Pusat di Kejagung, Kamis (21/1/2016).
Sejak tahun 1995, Utang mengatakan MUI telah memantau 300 aliran sesat di Indonesia. Namun, aliran itu timbul dan tenggelam seiring perubahan nama dan bentuk reinkarnasi ke gerakan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari total 1.529 pengungsi Gafatar di Kalbar belum termasuk data pengungsi dari Kabupaten Singkawang, Ketapang, Kayong, dan daerah lain. Para pengungsi itu kini berada di Kamp Bekangdam XII/Tangjungpura.
Pengungsi yang ada di Kamp Bekangdam XII/ Tanjungpura terdiri dari wilayah Kabupaten Mempawah sebanyak 1.119 jiwa, dengan 318 KK, yang terdiri atas 370 pria, 312 perempuan, dan 437 anak-anak. Kemudian kamp Kuburaya, ada 410 jiwa yang terdiri atas 112 kepala keluarga.
Ribuan warga ini diungsikan setelah ribuan warga di Mempawah turun ke jalan dan 'mengusir' anggota kelompok Gafatar ini.
(jor/jor)