"Pengin mengembangkan uangnya tidak ada. Soalnya banyak alat-alat komponen yang mahal," ujar I Wayan Sumardana yang akrab disapa Tawan kepada detikcom, di bengkelnya Desa Nyuhtebel, Karangasem, Bali, Kamis (21/1/2015).
Tangan cyborg-nya tersebut masih membutuhkan banyak penyempurnaan. Mulai dari sensor bionik, mikro kontroler, aktuator. Ini untuk menyempurnakan gerak tangan dan jari. Penggunaan Electro Encephalo Graphic (EEG) membuat pria yang biasa dipanggil Tawan ini, membuat mual dan muntah. Ini dikarenakan radiasi dan elektromagnetik EEG yang diletakkan di kepala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, tambah Tawan, selain menggerakkan tangan, dirinya juga ingin membuat alat yang bisa menggerakkan 5 jari kirinya. Itu juga membutuhkan alat tambahan alat aktuator sekitar 12 unit lagi. Aktuator adalah alat sensor, gear dan dinamo untuk menggerakkan tangan.
"Satu aktuator yang paling bagus Rp3 juta. Kalau butuh 12 tinggal mengalikan. Itu hanya untuk jari," jelas dia.
Dia tak ingin temuan tangan cyborg-nya yang seberat 9 kilogram itu untuk dijual atau dikomersilkan. Pria yang biasa dipanggil Tawan ini, hanya mau temuannya untuk kepentingan sosial. Meski hidup dengan serba kekurangan, Tawan tak memanfaatkan keahliannya membuat tangan robot ini untuk komersil.
"Kalau ada yang minta dibuatkan tangan robot ini, pasti saya akan tanya. Buat apa untuk dijual apa untuk membantu orang berkebutuhan khusus? Kalau untuk komersil mohon maaf saya tidak bisa," ujar Tawan kepada detikcom, Kamis (21/1/2015).
Menurut Tawan, sudah banyak tawaran untuk mengkomersilkan temuannya tersebut. Namun dirinya menolak dengan halus.
Sementara itu, Tawan mengaku saat ini sudah mendapatkan tawaran dari Pemkab Karangasem untuk mempatenkan "tangan cyborg" miliknya. Selain itu, Tawan juga ditawari laboratorium khusus untuk pengembangan temuannya tersebut.
"Bupati tadi sudah ke sini. Menawarkan hak paten dan lab untuk temuan saya. Saya pasrah saja," tuturnya.
Siang ini bengkel Tawan kedatangan tamu dari mahasiswa D3 UGM Yogyakarta. Para mahasiswa yang sedang liburan penasaran akan hasil karya Tawan.
"Kebetulan lagi liburan di Bali. Melihat media sosial ada Bli Tawan yang menginspirasi. Kebetulan saya mahasiswa selaras dengan jurusan yang saya ambil. Ilmunya Insya Allah bermanfaat," ujar Afwan Kurniawan, mahasiswa D III Teknik Elektro UGM.
Dengan melihat keterbatasan Tawan, Afwan menambahkan alat yang diciptakan memiliki dampak yang besar. "Sangat kreatif dan inovatif. Ini sesuai dengan prinsip engineer," tambahnya.
"Jika nantinya ada bantuan untuk pengembangan ini akan bisa lebih maksimal. Untuk saat ini pastinya terlihat sangat sederhana. Karena emang dari barang bekas," pungkas Afwan yang datang bersama beberapa kawan kuliahnya ini.
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini