"Pak ARB saya kira dia ikut AD ART. Dalam AD ART tidak mengenal munas bersama, mungkin hanya beda pemahaman. Tapi Pak ARB menghargai upaya-upaya senior untuk mencari jalan memecah kebuntuan organisasi Golkar," ucap Mahyudin kepada detikcom, Kamis (21/1/2016).
Mahyudin menjelaskan, beda pemahaman dimaksud terkait dengan pelaksanaan munas sebagai jalan keluar. Ical, menurut Mahyudin, setuju Munas jika direkomendasikan oleh DPD I melalui Rapimnas. Bukan Munas melalui Tim Transisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau DPD mendesak munas, saya kira ARB juga tidak keberatan. Jadi ini hanya beda pemahaman, beda konsep, tapi semua saya kira ingin Golkar bisa bersatu," imbuh wakil ketua MPR itu.
Mahyudin memastikan Munas hasil Rapimnas itu juga akan sama dengan munas versi tim transisi, yaitu diikuti kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Begitu juga kepesertaannya berasal dari dua kubu itu.
"Pasti sama. Kalau keputusannya begitu, bisa jadi Rapimnas merekomendasikan DPP untuk melaksanakan Munas. Jadi antara kepengurusan Riau dan tim transisi bersama-sama mencari penyelesaian permasalahan," tuturnya.
"Jadi nggak ada perbedaan. Menurut ARB bukan nggak mau (Munas bersama), tapi dasarnya nggak ada di AD ART. Faktanya ARB sudah bertemu dengan JK dan sudah ada kesepakatan," imbuh Mahyudin.
Soal Ical dan JK, dikabarkan sudah ada kesepakatan untuk menggelar munas. Namun, Ical ingin panitia munas bersama itu berasal dari kepengurusan Golkar hasil Munas Bali. JK tak setuju dan ingin panitianya berasal dari MUnas Riau.
(bal/tor)











































