Cerita WN Jerman Korban Bom Thamrin Tentang Cepatnya Penanganan Tim Medis

Cerita WN Jerman Korban Bom Thamrin Tentang Cepatnya Penanganan Tim Medis

Dhani Irawan - detikNews
Kamis, 21 Jan 2016 14:12 WIB
Foto: Dhani Irawan/detikcom
Jakarta - Frank Faulner bersyukur nyawanya masih selamat setelah menjadi korban ledakan bom di Starbucks Coffee di Jalan MH Thamrin. Akibat ledakan yang tidak jauh dari posisinya, warga negara Jerman itu mengalami luka yang cukup parah.

"Waktu pertama tiba, first respons sangat bagus. Ada dokter jaga, saat itu ada 5 korban lainnya," ucap Frank saat ditemui di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/1/2016).

Di tempat yang sama, Frank ditemani Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak, Direktur RS Abdi Waluyo Sutrisno Tono Subagio, Kadinkes Pemprov DKI Koesmadi Priharto serta beberapa dokter rumah sakit tersebut. Setelah mendapatkan pertolongan pertama, Frank mengaku dikunjungi Menko PMK Puan Maharani, Menkes Nila Moeloek, dan Gubernur DKI Basuki T Purnama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan waktu malam langsung ada koordinator medis dari polisi. Semua korban menerima treatment yang maksimal," kata Frank.

Direktur RS Abdi Waluyo, Sutrisno Tono Subagio, lalu mengatakan bagaimana kondisi awal Frank saat tiba di rumah sakit. Saat itu Frank mengalami luka bakar yang cukup parah di bagian lengan.

"Waktu korban datang penuh dengan darah, perawatan penanganan saya kira langsung ke dokternya," ucap Sutrisno.

Kemudian ada seorang dokter wanita yang menangani Frank. Menurut dokter itu, Frank mengalami luka bakar di tangan dan kepala.

"Ada sharp (serpihan benda tajam) di mata, jaringan tangan terputus. Operasi jari, tadinya tidak bisa bergerak, operasi mata sukses. Semua operasi baik dan tetap perawatan untuk yang lain-lain," ucap dokter tersebut.

Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak pun menambahkan bahwa sistem penanganan korban akibat tindakan teror tersebut yakni seluruh korban luka dirujuk ke rumah sakit terdekat. Sementara untuk korban meninggal memang langsung dibawa ke RS Polri.

"Sistem penanganan korban akibat dari terorisme ini, seluruh korban yang meninggal ke RS Soekanto, kemudian korban yang masih hidup, itu dirujuk ke beberapa RS yang terdekat," ucap Musyafak di kesempatan yang sama.

Kemudian Kadinkes DKI Jakarta Koesmadi menegaskan bahwa seluruh pembiayaan untuk para korban luka ditanggung Pemda DKI. Hal tersebut sesuai dengan arahan dari Gubernur DKI.

"Jadi pembiayaan untuk korban, itu ditanggung Pemda DKI. Dalam hal ini arahan Pak Gubernur, dana untuk bencana. Semua ditanggung, sesuai dengan kelasnya. Sampai nanti berobat jalan juga," imbuh Koesmadi.

(dha/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads