Tawan Ingin Sempurnakan Lengan Robotnya Agar Bisa Leluasa Gerakkan Jari

'Iron Man' dari Bali

Tawan Ingin Sempurnakan Lengan Robotnya Agar Bisa Leluasa Gerakkan Jari

Putri Akmal - detikNews
Kamis, 21 Jan 2016 13:04 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Andhika Akbarayansyah
Karangasem - I Wayan Sumardana atau yang akrab dipanggil Tawan masih memiliki mimpi untuk lengan robot hasil kreatifitasnya. Tawan masih ingin menyempurnakan lengan robotnya. Jari-jarinya masih sulit digerakkan.

"Masih ingin menyempurnakan lengan robot ini agar lebih mudah menggerakan jari tangan kiri. Ini kan masih sedikit susah, kurang luwes gerakannya," ujat Tawan sambil memperlihatkan kinerja lengan robotonya kepada detikcom di bengkelnya,di Desa Nyuhtebel, Karangasem, Bali Rabu (20/1/2016).

Sambil memperlihatkan chip yang terpasang di kepalanya, Tawan nampak begitu serius dan konsentrasi mengerjakan garapan las. Keahlian Tawan mulai dari memperbaiki perabot rumah tangga, barang elektronik hingga sepeda motor membuatnya sering dijuluki manusia robot oleh warga sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain membuka bengkel las di Jalan Gusti Ngurah Tenganan, Desa Nyuh Tebel, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, sehari-hari Tawan juga berwirausaha sebagai pengepul barang bekas. Maka tak heran bila di bengkel las nya terlihat tumpukan besi tua, perkakas elektronik rusak dan perabot bahan yang bisa didaur ulang.

Lalu, apakah Tawan mau jika hasil kreativitasnya dikomersilkan? Secara singkat, pria penyuka robot ini mengaku tak keberatan jika ada warga yang ingin dibuatkan tangan robot seperti miliknya. Namun kini bapak tiga anak ini beranggapan penemuannya belum layak untuk diproduksi secara massal.

"Nggak keberatan kalau ada yang mau dibikinkan, tapi biayanya bagaimana ya? Belumlah, jangan dikomersilkan dulu, belum setuju kalau diproduksi secara massal gitu. Nggak kepikiran juga untuk begitu," tandasnya.

Komponen alat buatan Tawan mulai dari besi penopang, tabung hidrolis, hingga beberapa kabel terlihat bekas. Tawan merancang, merakit dan menyambung sendiri seluruh item tersebut. Tak hanya itu, dia juga menggunakan CPU komputer, dinamo, tuning potensio, sensor ultasonik, sensor infra merah dan sensor jumlah putaran dinamo.

Satu komponen kunci, yakni sensor EEG (Electro Encephalo Graphi) dibelinya online dari Amerika Serikat (AS) senilai Rp 4,7 juta. Ia menjelaskan, alat ini berfungsi melalui sensor otak yang dipasang di kepala yang mengendalikan arah gerak ke tangan kirinya melalui alat yang dipasang di punggung dan tangan kirinya.

Untuk memuluskan gerak alat tersebut, Tawan memasang satu unit CPU komputer pun dipasang di bagian belakang tubuhnya. Fungsinya sebagai penggerak dari sensor di kepala. Tuning potensio merupakan rangkaian pengolah input dan output mikro kontroler.

"Infra merah, sensor ultrasonik, dan sensor jumlah putaran dinamo ini adalah rangkaian penguat power. Ada pula EEG. Semuanya tersambung ke dinamo agar dapat bekerja secara maksimal," jelasnya.

Foto: Putri Akmal

"Lalu ada drone, elektroda dan lainnya. Posisinya ditempel di kepala sebagai penangkap sinyal, alpa, delta, beta dan teta," tambahnya.

Hanya saja, alat tersebut membuatnya harus mengeluarkan energi ekstra. Pasalnya, Tawan harus benar-benar fokus dan berkonsentrasi. Jika tidak, alat tersebut akan bekerja secara tak normal.


Untuk menggerakkan lengan robotnya itu, Tawan membutuhkan listrik 500 volt. Ini didapat dari baterai litiumoin yang dipasangnya. Agar dapat terus digunakan, alat ini harus terus diisi daya baterainya. Memakan waktu cukup lama untuk mengisi ulangnya. Biasanya, jika tak digunakan Tawan menyempatkan diri untuk mengisi ulang dayanya.

"Kalau orang pegang ini ya kena setrum. Tapi kalau saya sendiri yang memakai alat ini tidak (tersetrum). Biasanya jam 24.00 malam saya charge sampai jam 7.00 pagi. Kalau kekuatannya tergantung pemakaian. Kalau angkat yang berat-berat bisa cepat habis. Kalau hanya mengelas bisa tahan lebih lama," imbuhnya.



Belum ada instansi resmi yang memverifikasi alat temuan Tawan. Secara rinci, Tawan juga tak menjelaskan soal penyakit di lengan kirinya. Yang jelas, sekarang alat itu membantu Tawan untuk menafkahi keluarganya, setelah sempat terganggu beberapa lama. (mad/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads