Begitulah suasana usai Jessica diperiksa sebagai saksi untuk kelima kalinya di Polda Metro Jaya, Rabu (20/1/2016). Sejak tiba pada pukul 13.05 WIB, perempuan yang pernah kuliah di Australia ini tidak menunjukkan raut wajah tegang dan selalu tersenyum.
Jessica memakai jaket kulit hitam, blouse warna pink dan celana jeans hitam. Saat tiba, dia mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk menjalani pemeriksaan soal kopi 'maut' yang menewaskan Mirna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu hal yang sempat Jessica sampaikan adalah penegasan bahwa dia tidak terkait dengan kematian Mirna. Dia pun mengaku sedih dengan kematian teman kuliahnya itu.
Berikut penuturan Jessica yang penuh senyum usai menjalani pemeriksaan:
Sedih atas Kematian Mirna
Foto: Mei Amelia R
|
"Tidak ada hubungannya (dengan kematian Mirna). Saya sedih saja temen saya meninggal," tegas Jessica kepada wartawan.
Baik Jessica maupun lewat pengacaranya memang sudah berkali-kali membantah tudingan sebagai orang yang meracun Mirna. Dia juga ingin kasus tersebut segera tuntas dan polisi bisa mencari siapa pelaku yang meracun Mirna.
"Saya membantu polisi. Polisi lagi bekerja keras untuk menetapkan siapa gitu yang di balik ini semua. Saya juga maunya kayak begitu, yang terbaiknya aja," urainya.
Pemeriksaan Jessica sebagai saksi berlangsung selama 6 jam. Dia ditanya masih seputar kronologi pada pertemuannya dengan Mirna di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Irit Bicara Soal Celana yang Dibuang
Foto: Mei Amelia R
|
"Oh saya tidak bisa komen itu. Kalau polisi tidak tanya, saya tidak bisa jawab," ucap Jessica.
Menurut perempuan berusia 27 tahun ini, tidak ada pertanyaan baru yang diajukan penyidik kepadanya. Pertanyaan penyidik, masih seputar kronologi kejadian pada saat pertemuan di kafe hingga akhirnya Mirna tewas usai menyeruput kopi sianida.
"Saya cuma menyempurnakan BAP yang kemarin saja. Tidak ada pertanyaan baru, cuma ditanya yang lebih detil saja," kata Jessica sambil terus tersenyum.
"Ya seperti yang di BAP saja, soal kronologinya," tambahnya.
Alasan Tak Cicipi Kopi 'Maut' Mirna
Foto: Grandyos Zafna
|
"Soalnya sakit lambung, punya maag," ujar Jessica kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Selain itu, Jessica juga mengaku bahwa dirinya telah diperingatkan oleh pelayan kafe yang menyajikan es kopi tersebut. Menurut Jessica, kopi itu sangat keras.
"Dan saya diperingati sama masnya yang sediain itu, kalau kopinya strong banget jadi saya enggak mau coba," tambahnya.
Sebelumnya, dua orang saksi mengaku sempat mencicipi kopi milik Mirna. Setelah mencicipi kopi itu, dua orang itu memastikan ada yang berbeda dari rasa kopi. Belakangan hasil Puslabfor kopi mengandung sianida.
"Ada orang kafe yang nyicip, satu laki dan perempuan. Nyicip tidak dimasukkan ke dalam tubuh, dia bilang seperti kebas seperti lidahnya kebakar ada yang gerejel-gerejel gitu," jelas Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, Rabu (20/1/2016).
Jessica Tak Mau Jadi Kambing Hitam
Foto: Grandyos Zafna
|
Sejak awal kematian Mirna di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jessica memang banyak disudutkan. Kedatangannya yang paling awal ke kafe hingga yang menjadi pemesan tempat dan es kopi yang diminum Mirna, menimbulkan kecurigaan jika ia terkait dengan kematian kawannya itu.
Bahkan ada wartawan yang menanyainya, apakah ia siap bila ditetapkan sebagai tersangka. Lalu bagaimana respons Jessica?
"Waduh. Itu pertanyaan enggak valid," kata Jessica sambil tertawa kecil.
Sementara pengacaranya, Yudi Wibowo Sukinto meyakini polisi tidak akan segampang itu menetapkan siapa tersangkanya. Ia yakin polisi profesional.
"Tidak semudah itulah polisi menetapkan (tersangka), itu profesional lah," ujar Yudi.
Yudi juga menegaskan bahwa kliennya akan mendukung upaya penyidikan polisi. Ia berharap, kebenaran akan segera terungkap.
"Sudahkah, kita dukung. Yang penting klien saya jangan dikambinghitamkan. Kita dukung polisi untuk mencari kebenaran," tambah Yudi.
Halaman 2 dari 5
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini