Rais adalah office boy di Bangkok Bank yang tewas ditembak saat melihat ledakan pos polisi Thamrin. Di foto-foto dan di video Rais yang tergeletak di tengah jalan.
"Kondisinya masih labil. Masih syok. Masih sering pingsan, setiap kali inget (suami) langsung pingsan," kata sepupu Laily, Drg Wahyu Prabowo kepada Detikcom, Rabu (21/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alasannya katanya mau ditempatin sama adiknya (adik pemilik kontrakan)," kata Wahyu. Hal ini, jelas membuat kaget pihak keluarga Laily.
Laily dan suaminya belum pernah ada masalah dengan pihak pemilik kontrakan. Biaya kontrakan, kata Wahyu, selalu dibayarnya tepat waktu. Wahyu menyesalkan sikap pemilik kontrakan yang meminta Laily meninggalkan kontrakan saat suasana duka masih menyelimuti keluarga Rais.
"Suasana masih kayak gini, masa mau pindahan. Ini kan jadi makin berat. Ya makanya saya minta waktu. Memang bakal tetep pindah, tapi kasih waktu 1 atau 2 bulan lah," kata Wahyu.
Rais Karna mengontrak di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Rais tewas setelah mengalami luka tembak di kepala. Saat kejadian, Rais dan 2 temannya sesama pegawai di Bangkok Bank sengaja datang untuk melihat ledakan di Pospol Sarinah. Nahas, pelaku teroris yang menembakan senjatanya secara membabi buta malah mengenai Rais Karna. Ia meninggal setelah sempat dirawat selama 2 (dua) hari di RS Adhi Waluyo, Jakarta. Jenazahnya, kemudian di makamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pabuaran, Bojonggede, Bogor. Rais meninggalkan dua anak yang masih kecil dan seorang istri.
"Dia punya anak kecil dua orang. Kita sih berharap ada bantuan buat anak almarhum, terutama soal pendidikan," kata Eva (17), adik kandung Rais saat ditemui di rumahnya.
![]() |












































