"Saya kira dua kubu (Partai Golkar) bukan mutlak ARB dan Agung Laksono, sejauh mungkin seluruh elemen terlihat dan hak itu akhirnya tetap di tangan anggota. Tapi saya punya keyakinan Pak Ical akan menerima Munas sebagai konsep penyesuaian yang berkeadilan, mungkin kalau sekarang karena ada yang bisik-bisik saja," ucap Agung Laksono kepada detikcom, Selasa (19/1/2016).
Agung menegaskan, Munas bersama dua kubu Partai Golkar adalah jalan terbaik penyelesaian konflik kepengurusan Golkar. Sebab menunggu putusan MA atas gugatan Ical dinilai tidak relevan karena itu perdata, yang tidak bisa mengesahkan kepengurusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi jangan masuk ke suasana ketidakpastian. Ini kami dorong sebab daerah juga sudah snow ball mendukung betul pelaksanaan Munas ini," imbuhnya.
Terlebih menurut Agung, para senior Partai Golkar turun langsung menjadi tim transisi karena menginginkan konflik Golkar segera berakhir. BJ Habibie sebagai pelindung tim transisi, ketua Jusuf Kalla beserta anggota yang juga Agung dan Ical ada di dalamnya.
"Semangatnya tinggi. Pak Habibie bersemangat, Pak JK apalagi, semuanya bersemangat ingin selesaikan (konflik Golkar). Ini panggilan jiwa sebagai kader tergerak untuk menyelesaikan," tegas Agung. (miq/fdn)











































