"Itu (celana) dibuang. Sama pembantunya kan ditanya 'dibuang ya non ya? Ini kan sobek gak bisa dijahit', Jessica jawab ya terserah," kata Yudi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Menurut Yudi, celana Jessica itu robek pada saat Jessica ikut membantu membawa Mirna hingga ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, setelah colapse usai meminum kopi di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Celana itu kemudian dicari-cari penyidik saat rumah Jessica di Sunter Icon, Sunter, Jakarta Utara digeledah pada Minggu (10/1) malam lalu. Selain celana, penyidik, kata Yudi, juga membawa sejumlah barang pribadi milik Jessica di situ.
"Celana, baju yang terlihat di CCTV, beberapa obat sakit leher berupa kaplet, terus obat kalau dia enggak bisa tidur, laptop, kartu kredit, tabungan. Diperiksa mungkin ada gak beli sianida," terang Yudi.
"Dicari (celananya) tapi sudah diambil tukang sampah ya enggak ketemu. Kita-kita enggak keberatan apa-apa masalah itu," tambahnya.
Sampai saat ini, lanjutnya, barang belum dikembalikan penyidik. Yudi sendiri sempat mempermasalahkan penyidik yang menggeledah rumah Jessica tanpa adanya surat penetapan dari pengadilan.
"Penggeledahan itu minimal harus punya surat penetapan dari pengadilan, ini kan enggak ada," protesnya.
Ia menambahkan, penyidik juga sempat memintai keterangan dari pembantu Jessica terkait celana yang dibuang itu. "Pembantunya kan diperiksa juga tuh, dikira ada sesuatu terus dibuang kali," tutupnya. (mei/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini