"Di Bali kemarin (18/1) ada ancaman di Kecamatan Buleleng berupa tulisan yang disampaikan orang tak dikenal yang menggunakan sepeda motor," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Anton Charliyan kepada wartawan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Selasa (19/1/2016).
Anton tak menyampaikan secara detail isi surat ancaman tersebut. "Isi surat itu intinya adalah, 'Kami dari jaringan yang beraksi di Jl Thamrin sudah sampai di Bali dan akan mengadakan aksi di Bali di tempat keramaian dan tempat lainnya'," kata Anton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Surat itu diserahkan ke orang di kantor kecamatan. Diserahkan kepada seseorang, mereka belum tahu, saat dibuka suratnya, ternyata isinya adalah ancaman bom," kata Anton.
"Ciri-ciri OTK (orang tak dikenal) tersebut menggunakan jaket hitam, menggunakan helm, pakai sepeda motor jenisnya... sudah... semua sudah. Pelat nomor sayang sekali tidak diperhatikan. Karena dianggap hanya mengantar surat. Suratnya seperti surat biasa, surat di kertas," sambungnya.
Akibat ancaman tersebut, pengamanan polisi di kawasan ramai di Bali langsung diperketat. Seperti diketahui banyak turis manca negara yang berlibur ke Pulau Dewata ini.
"Yang bersangkutan (pelaku) sedang diselidiki lebih dalam, kita menerjunkan tim dan di Bali kewaspadaan lebih ditingkatkan. Sehingga tadi pimpinan dan jajaran mengadakan rapat dengan teleconference untuk memaksimalkan keamanan pasca ledakan Thamrin," kata Anton. (rni/hri)