"Pak Ical itu menjaga, melaksanakan, dan menjalankan partai selalu berdasarkan AD/ART. Tidak ada yang beliau tabrak. Pak Ical tidak ada motif pribadi. Apalagi sampai dituduhkan seolah-olah menjalankan seperti perusahaan. Itu sama sekali tidak benar," kata Lalu Mara kepada wartawan, Selasa (19/1/2016).
Bukti Ical taat asas partai, kata Lalu, adalah dukungan dari pengurus daerah. Jika Ical mengelola Golkar semena-mena, dia menambahkan, tentunya pengurus Golkar daerah akan menyuarakan penolakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya yakin pemerintah tahu bahwa Munas Bali itu sah. Tapi bila sampai saat ini Menkum HAM masih belum mengeluarkan surat, hanya pemerintah cq Menkumham yang tahu alasan yang sebenarnya," imbuh orang dekat Ical ini.
Lalu Mara mengatakan kubu Ical menghormati upaya Agung melawan putusan pengadilan dengan mengajukan kasasi ke MA. Oleh karenanya dia meminta semua pihak di Golkar menunggu putusan MA dan tidak bermanuver. Soal ikut turun gunungnya para sesepuh Golkar yang dipimpin JK, Lalu menyebutnya sebagai wasit tak resmi.
"Kalau diibaratkan main bola, Munas Bali sudah unggul 2-0 (PN dan PT). Di leg kedua, pertandingan belum selesai, pertandingan dihentikan bukan oleh wasit resmi," pungkasnya.
(tor/erd)











































