"Benar (kamp Gafatar di Mempawah). Yang merazia adalah Pemda, aparat, dan masyarakat setempat," ujar Direskrimum Polda DIY Kombes (Pol) Hudit Wahyudi kepada detikcom, Selasa (19/1/2016).
Hudit belum menjelaskan secara rinci bagaimana kondisi kamp yang dirazia tersebut. Termasuk berapa orang yang tinggal di kamp tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada warga DIY, hanya belum terdata siapa-siapa secara tepat," jelasnya.
Hudit mengaku pihaknya telah mengirim data orang DIY yang diduga pergi ke Kalimantan ke Polda dan Pemda di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
"Kita sudah kirim data orang DIY yang pergi (hilang)," tutur Hudit.
Mantan Ketua DPD Gafatar DIY Yudhistira sebelumnya menyebut Gafatar di wilayahnya sudah bubar sejak tahun 2015.
"Saya gabung di Gafatar sejak 2012 sampai 2015, ketika dibubarkan bulan Agustus," ujar Yudhis Rabu (13/1).
Soal alasan pembubaran, Yudhis mengaku hanya mengikuti pembubaran Gafatar pusat yang ada di Jakarta. Sedangkan tentang pola rekrutmennya, menurutnya semua berjalan biasa.
"Ya seperti biasa. Kami bukan ngajak-ngajak, orang-orang ngisi formulir sendiri. Bebas," imbuhnya.
Yudhis mengatakan tak ada kegiatan bersifat keagamaan di dalam organisasi tersebut. Melainkan lebih fokus kepada aksi sosial. Anggotanya beragam dari sisi usia maupun agama. (sip/fdn)