"Gafatar ini berkembang cukup besar, bahkan mereka mendapatkan hibah tanah di Kalimantan itu sekitar 5.000 hektar yang direncanakan untuk 5.000 kepala keluarga yang mereka klaim sebagai kota mandiri," kata Ken Setiawan (40) pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.
Menurut dia, hibah lahan 5.000 hektar tersebut didapatkan dari kepala suku di Kalimantan. Bahkan lahan tersenut terus dikembangkan semakin luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan jika dirinya sempat kaget saat mendengar Gafatar menggelar acara nasional di Balai Sudirman dan menyatakan tidak takut jika mereka ditolak di Jawa dan beberapa daerah lain di Indonesia.
"Waktu acara nasional di Balai Sudirman saya kaget karena mereka mengatakan walaupun kita ditolak di Jawa, dan beberapa daerah di Indonesia kita tidak takut, kita akan angkat kaki karena kita sudah punya kota mandiri yang siap untuk menampung orang-orang yang mempunyai pemikiran untuk berubah dari pada kita tinggal di negara yang carut marut dengan Undang-Undang yang tidak jelas sementara rakyatnya ketika bermasalah dgn hukum," ujar dia.
Dia menjelaskan jika Gafatar sudah mempersiapkan segala sesuatunya dari bentuk kekecewaan terhadap pemerintah tersebut.
"Mereka kan orang-orang yang kecewa, kecewa dengan hukum, makanya mereka sudah menyiapkan orang-orang hukum, mereka kecewa dengan kesejahteraan, makanya sudah menyiapkan pola-pola kesejahteraan," ujarnya. (arb/dra)