Pihak keluarga Muhammad Ali mengaku tak tahu sama sekali soal kegiatannya selain sebagai sopir angkot. Keluarga juga tidak melihat adanya gelagat mencurigakan dari Ali sebelum teror Thamrin terjadi.
"Saya tahunya cuma narik angkot aja cuma itu. Kalau nggak narik angkot dia cuma markir. Nggak pernah sama sekali (membicarakan soal Starbucks Thamrin)," kata adik Muhammad Ali, Rahman, Senin (18/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepengetahuan saya tuh kalau lagi libur nggak ngapa-ngapain paling narik di parkiran di dekat Pesanggrahan, Jakbar," jelas Rachman.
Pihak keluarga rencananya akan memakamkan jenazah Muhammad Ali di TPU Pondok Rangon. Namun, proses pemakaman masih menunggu proses dari pihak kepolisian.
"Rencananya sih (dimakamkan) di Pondok Rangon saja. Maksudnya efisiensi waktunya lebih dekat di sana," tutur Rachman.
Ali merupakan salah satu pelaku yang berduet dengan Afif menyerang polisi dalam teror ledakan dan penembakan di Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). Mereka berdua menembak anggota polisi dengan senjata api rakitan.
Dari foto yang beredar di internet, Ali bahkan menembak seorang anggota polisi di bagian perutnya dari jarak dekat. Sementara Afif tampak menembak polisi dan warga dari jarak jauh di tengah perempatan Jl MH Thamrin. Jenazah Ali saat ini masih berada di RS Polri Kramatjati, bersama tiga jenazah terduga pelaku teror yang lain. (Hbb/fjp)











































