"Yang paling penting bagaimana RT/RW kenalin, jangan sampai kejadian lagi. Masa ngerakit bomnya di wilayah DKI, kita nggak tahu? Saya kira seluruh Indonesia, RT/RW akan lebih ketat setelah peristiwa ini," kata Ahok saat memberi sambutan dalam Upacara Bendera di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (18/1/2016). Apel digelar bersama anggota TNI dan Polri.
Ahok tak segan-segan mengganti RT dan RW apabila tidak mengenal satu sama lain. "Saya minta kepada seluruh jajaran Pemda, RT harus tahu persis siapa warganya. Kalau RT RW tidak peduli, tidak kenal warganya, lebih baik langsung diberhentikan ganti dengan yang punya hati," ujar Ahok.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahu enggak, kamu boleh sedikit lebay lah kalimatnya. Jadi kalau orang datang, kamu mesti tanya siapa kamu, dari mana gitu tanya dong," kata Ahok.
Ahok menegaskan hal ini berkali-kali menyusul adanya pelaku teror Muhammad Ali dan Dian yang tinggal di Kampung Sanggrahan RT 02/03 Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Ali bahkan tinggal di sana sudah 12 tahun lamanya, sedangkan Dian sudah 2 pekan tinggal di indekos dekat rumahnya.
![]() |
"Dia pasti cari teman. Orang boleh enggak datang ke Jakarta? Boleh kalau kamu enggak ada duit kan numpang saudara kan. Kalau enggak ada kerjaan dipulangin saudara kamu. Pulang kasih ongkos," kata Ahok. (aan/mad)













































